KARAKTERISTIK KELOMPOK
A. Kebutuhan interpersonal
William C. Schultz (1966) merumuskan Teori FIRO (Fundamental Interpersonal Relations Orientatation), menurutnya orang menjadi anggota kelompok karena didorong oleh tiga kebutuhan intepersonal sebagai berikut:
1) Ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion).
2) Ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierakis (control).
3) Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain.
b. Tindak komunikasi
Mana kala kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota berusaha menyampaiakan atau menerima informasi (secara verbal maupun nonverbal). Robert Bales (1950) mengembangkan sistem kategori untuk menganalisis tindak komunikasi, yang kemudian dikenal sebagai Interaction Process Analysis (IPA).
B. Peranan
Seperti tindak komunikasi, peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara suasana emosional yang lebih baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja (yang tidak jarang menghambat kemajuan kelompok). Beal, Bohlen, dan audabaugh (dalam Rakhmat, 2004: 171) meyakini peranan-peranan anggota-anggota kelompok terkategorikan sebagai berikut:
1) Peranan Tugas Kelompok. Tugas kelompok adalah memecahkan masalah atau melahirkan gagasan-gagasan baru. Peranan tugas berhubungan dengan upaya memudahkan dan mengkoordinasi kegiatan yang menunjang tercapainya tujuan kelompok.
2) Peranan Pemiliharaan Kelompok. Pemeliharaan kelompok berkenaan dengan usaha-usaha untuk memelihara emosional anggota-anggota kelompok.
3) Peranan individual, berkenaan dengan usaha anggota kelompok untuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak relevan dengantugas kelompok
Kelompok Efektif dan Tidak Efektif
Mengfungsikan kelompok secara efektif
Ajarkanlah kepada mahasiswa, peraturan yang berlaku untuk kelompok.
Anggota kelompok diharapkan :
« Berbagi tugas dan peralatan.
« Bekerja sama satu dengan yang lain dengan menggunakan bahasa yang santun dan suara yang baik
« Bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
« Menghormati anggota yang lain dengan cara bersikap sopan dan memberikan komentar positif terhadap hasil kerja.
« Membantu satu sama lain, terutama bila ada anggota yang mendapat kesulitan.
« Bekerja sama menyiapkan gagasan, presentasi atau proyek yang bagus.
« Membuat catatan pribadi selama berada dalam kelompok.
1. Tetapkan apakah anda menginginkan kelompok yang homogen atau heterogen, serta tentukan jumlah anggota dalam setiap kelompok,. Kelompok homogeny terdiri dari siswa yang mempunyai kebutuhan serta kemampuan yang kurang lebih sama, kelompok heterogen terdiri dari siswa dengan berbagai kebutuhan dan kemampuan berbeda.
2. Tentukan harapan-harapan anda. Terutama mengenai apa yang anda ingin lakukan oleh kelompok itu, dimana, dan kapan? Pahami pila tujuannya.
3. Rencanakan wilayah kerja serta bahan-bahan yang diperlukan sebelum siswa dikelompokkan.
4. Sebelum kelompok dibentuk, berilah pengarahan yang sejelas-jelasnya, baik secara lisan maupun tertulis, aturlah waktu untuk memilih peran kelompok dan bertukar pikiran, dan tetapkan prosedur evaluasi, baik untuk kelompok maupun untuk masing-masing anggota kelompok.
5. Apabila siswa secara individu ingin berperan dalam kelompoknya, (misalnya menjadi ketua kelompok, pembicara, illustrator, dll) jelaskan terlebih dahulu perannya dan cara pembentukannya sebelum kelompok terbentuk.
6. Begitu kelompok mulai bekerja, hendaknya anda berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain dan berikan semangat.
7. Agar cara-cara membentuk kelompok tetap segar, cobalah mencari cara-cara yang inovatif lainnya.
8. Tambahkan unsur-unsur kompetitf dalam pembentukan kelompok.
http://ninambel89.blogspot.com/2010/10/kelompok-efektif-dan-tidak-efektif.html
Minggu, 24 Oktober 2010
pendekatan terhadap studi tentang kelompok
FIELD STUDY
Sebuah studi lapangan adalah istilah yang digunakan oleh naturalis untuk ilmiah studi binatang liar hidup bebas di mana subjek yang diamati dalam alam mereka habitat , tanpa mengubah, merusak, atau material mengubah pengaturan atau perilaku dari hewan yang diteliti.
Ini membantu untuk mengungkapkan kebiasaan dan habitat berbagai organisme hadir dalam lingkungan alam mereka.
Eksperimen Laboratorium dalam kelompok
Sebenarnya Eksperimen adalah metode peneltian yang ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu atau 2 variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimen, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.
Contoh : meneliti efek diberikan diklat (pendidikan dan latihan) terhadap prestasi kerja karyawan. Dalam penelitian eksperimen ini maka pada satu kelompok diberikan diklat (kelompok ini kita sebut dengan kelompok eksperimental) dan pada kelompok yang lain tidak diberikan diklat (disebut kelompok kontrol). Sedangkan diklat itu sendiri disebut treatment (garapan). Lalu bagaimana kita mengukurnya ? Adalah dengan melihat hasil dari prestasi kerja karyawan setelah diberi diklat dalam waktu (periode) tertentu.
Eksperimen di dalam penelitian sosial tentunya tidak sama dengan eksperimen dalam laboratorium yang dilakukan oleh ahli ilmu eksakta. Laboratorium dalam penelitian sosial bisa ruangan kelas,pasar, kantor, kelompok manusia, dsb tanpa peralatan yang ada seperti dalam laboratorium sesungguhnya.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa peneliti dalam menggunakan metode eksperimen perlu menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang sering sulit dilaksanakan. Eksperimen di dalam penelitian sosial memang sulit dilakukan karena yang diteliti adalah gejala sosial. Padahal gejala sosial tidak dapat diadakan secara eksperimental atau diciptakan untuk diteliti. Artinya, peneliti sosial hanya meneliti gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat bukan menciptakan gejala sosial tersebut untuk diteliti.
Menyadari akan hal tersebut maka penelti ilmu sosial dalam bereksperimen berusaha menyamakan atau menyeragamkan situasi dan konsidi hubungan variabel-variabel yang diteliti.
Inilah gambaran sederhana tentang pemahaman metode ekperimen. Tetapi pada kenyataannya, tidak sesederhana itu. Dalam penelitian-penelitian sosial, desain metode eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat karena banyak variabel luar yang ikut berpengaruh dan sulit mengontrolnya. Prestasi kerja (dalam contoh di atas) ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh diklat saja tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti motivasi, lingkungan kerja, dsb.
Eksperimen di dalam penentilitian sosial tentunya tidak sama dnegna eksperimen dalam laboratorium yang dilakukan oleh ahli ilmu eksakta. Laboratorium dalam peneitian sosial bisa ruangan kelas,pasar, kantor, kelompok manusia, dsb tanpa peralatan yang ada seperti dalam laboratorium sesungguhnya.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa peneliti dalam menggunakan metode eksperimen perlu menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang sering sulit dilaksanakan. Eksperimen di dalam penelitian sosial memang sulit dilakukan karena yang diteliti adalah gejala sosial. Padahal gejala sosial tidak dapat diadakan secara eksperimental atau diciptakan untuk diteliti. Artinya, peneliti sosial hanya meneliti gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat bukan menciptakan gejala sosial tersebut untuk diteliti.
Menyadari akan hal tersebut maka penelti ilmu sosial dalam bereksperimen berusaha menyamakan atau menyeragamkan situasi dan konsidi hubngan variabel-variabel yang diteliti.
http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/eksperimen-laboratorium-dalam-kelompok.html
Study stimulasi komputer
Penelitian neuroscience (ilmu yang membahas tentang otak) kini memang sedang berkembang, antara lain yang ramai adalah penggunaan neurofeedback, atau disebut juga biofeedback. Caranya, si anak diberi stimulus auditory dan visual dengan menggunakan permainan games dengan komputer, maupun stimulus getaran-getaran. Dengan getaran-getaran, suara musik atau berbagai bunyian, games atau film warna warni, maka alat pencatat gelombang otak yang disebut Electro-encephalogram (EEG) akan mencatat daerah mana di bagian otak itu yang memberikan respon. Begitu juga berapa besar dan cepat responsnya. EEG akan mencatat gelombang itu dalam bentuk gelombang yang tingginya tidak sama pada setiap aktivitas otak.
Awalnya bertujuan untuk menjawab berbagai asumsi yang muncul di kepala para ahli syaraf atau neurolog yang senang dengan riset-riset ilmiah, untuk melihat kondisi-kondisi tertentu dari pasien neurologi. Misalnya untuk melihat kondisi pasien pasca kecelakaan, kondisi pasien epilepsi, pasca operasi otak, dan lama-lama pada anak-anak yang mempunyai gejala gangguan perkembangan neurologis. Hasil-hasil risetnya kemudian diaplikasikan di dalam klinik guna membantu penegakan diagnosa.
Metoda neurofeedback ditemukan oleh seorang dokter Amerika, Dr. Barry Sterman dari Universitas California di tahun 1960. Selama 20 tahun terus menurus dilakukan penelitian dan pada tahun 1980 mulai dilakukan penelitian di dalam klinik untuk anak dengan gangguan konsentrasi. Harapannya dengan pembelian stimulus dari luar, maka bioelektrik otak yang terjadi sebagai hasil dari perubahan arus neurotrasmitter (zat pembawa arus listrik) akan bisa diatur. Dari sana kemudian terus dikembangkan ke arah anak-anak bergangguan lainnya, seperti gangguan belajar, gangguan perkembangan kognitif, depresi, dan sebagainya. Modifikasi alatpun semakin beragam, begitu juga stimulus yang diberikan semakin bermacam-macam.
Prinsip dasar neurofeedback
Neurofeedback atau disebut juga electro-encephalograph biofeedback, yang kini banyak digunakan sebagai alat terapi, melakukan monitoring kondisi bioelektrik otak dengan tujuan akhir menormalisasi fungsi otak. Artinya apabila misalnya seorang anak yang mempunyai masalah konsentrasi, impulsif, gangguan belajar, epilepsi, ataupun orang dewasa yang mengalami keadaan depresi yang terus menerus, dimana memang terjadi kondisi bioelektrik yang tidak normal, maka kondisi ini diharapkan dapat dinormalkan. Dan fungsi kerja otak diharapkan juga dapat menjadi normal.
Terapinya sangat sederhana, si penderita diminta untuk mengerjakan sesi terapi dengan cara melihat layar komputer, mendengarkan musik, atau juga dengan getaran-getaran magnet yang dikirim ke permukaan kulit kepala. Dengan stimulasi ini diharapkan bioelektrik yang tidak normal akan terangsang ke arah apa yang kita inginkan. Misalnya pada anak ADHD lebih banyak mempunyai gelombang beta1 yaitu 12 – 18 HZ, maka gelombang ini diturunkan ke arah beta2 atau 4-8 HZ.
Diharapkan dengan berkali-kali latihan demikian, maka otak akan terangsang melakukan kondisi yang diharapkan menjadi suatu kebiasaan.
Berbagai penelitian neurofeedback
Namun bagaimana literatur ilmiah berbicara tentang neurofeedback therapy ini? Hingga saat ini masih belum ada kesimpulan yang konklusif tentang keberhasilan kerja neurofeedback ini. Sejak pertama kali percobaan neurofeedback dari tahun 1960 sudah ada sekitar 1000 publikasi neurofeedback therapy ini. Kebanyakan studi-studi itu menunjukkan bahwa laporan studi itu harus disingkirkan karena adanya masalah: tidak ada kelompok kontrol, kelompok percobaan terlalu kecil, adanya perbedaan pemberian perlakuan – orang percobaan terlalu bervariasi, diagnosanya tidak jelas, kriteria tidak jelas, kesimpulan peneliti tidak benar, tidak meliwati bijak bestari (peer reviewers), statistik salah, tidak menunjukkan disain sebelum dan sesudah perlakuan (before and after treatment), dan tidak ada studi lanjutan yang spesifik. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada anak-anak bermasalah belajar, gangguan konsentrasi dan disleksia, menunjukkan bahwa ada kemajuan dalam konsentrasi namun saat dilakukan pemeriksaan kemajuan prestasi sekolah tidak menunjukkan apa-apa. Akhir kata, neurofeedback therapy ini terlalu banyak janji dan ujungnya selalu diisi dengan: perlu penelitian lebih lanjut. Padahal sudah 50 tahun dilaksanakan penelitian untuk ini.
http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/eksperimen-laboratorium-dalam-kelompok.html
Sebuah studi lapangan adalah istilah yang digunakan oleh naturalis untuk ilmiah studi binatang liar hidup bebas di mana subjek yang diamati dalam alam mereka habitat , tanpa mengubah, merusak, atau material mengubah pengaturan atau perilaku dari hewan yang diteliti.
Ini membantu untuk mengungkapkan kebiasaan dan habitat berbagai organisme hadir dalam lingkungan alam mereka.
Eksperimen Laboratorium dalam kelompok
Sebenarnya Eksperimen adalah metode peneltian yang ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu atau 2 variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimen, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.
Contoh : meneliti efek diberikan diklat (pendidikan dan latihan) terhadap prestasi kerja karyawan. Dalam penelitian eksperimen ini maka pada satu kelompok diberikan diklat (kelompok ini kita sebut dengan kelompok eksperimental) dan pada kelompok yang lain tidak diberikan diklat (disebut kelompok kontrol). Sedangkan diklat itu sendiri disebut treatment (garapan). Lalu bagaimana kita mengukurnya ? Adalah dengan melihat hasil dari prestasi kerja karyawan setelah diberi diklat dalam waktu (periode) tertentu.
Eksperimen di dalam penelitian sosial tentunya tidak sama dengan eksperimen dalam laboratorium yang dilakukan oleh ahli ilmu eksakta. Laboratorium dalam penelitian sosial bisa ruangan kelas,pasar, kantor, kelompok manusia, dsb tanpa peralatan yang ada seperti dalam laboratorium sesungguhnya.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa peneliti dalam menggunakan metode eksperimen perlu menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang sering sulit dilaksanakan. Eksperimen di dalam penelitian sosial memang sulit dilakukan karena yang diteliti adalah gejala sosial. Padahal gejala sosial tidak dapat diadakan secara eksperimental atau diciptakan untuk diteliti. Artinya, peneliti sosial hanya meneliti gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat bukan menciptakan gejala sosial tersebut untuk diteliti.
Menyadari akan hal tersebut maka penelti ilmu sosial dalam bereksperimen berusaha menyamakan atau menyeragamkan situasi dan konsidi hubungan variabel-variabel yang diteliti.
Inilah gambaran sederhana tentang pemahaman metode ekperimen. Tetapi pada kenyataannya, tidak sesederhana itu. Dalam penelitian-penelitian sosial, desain metode eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat karena banyak variabel luar yang ikut berpengaruh dan sulit mengontrolnya. Prestasi kerja (dalam contoh di atas) ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh diklat saja tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti motivasi, lingkungan kerja, dsb.
Eksperimen di dalam penentilitian sosial tentunya tidak sama dnegna eksperimen dalam laboratorium yang dilakukan oleh ahli ilmu eksakta. Laboratorium dalam peneitian sosial bisa ruangan kelas,pasar, kantor, kelompok manusia, dsb tanpa peralatan yang ada seperti dalam laboratorium sesungguhnya.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa peneliti dalam menggunakan metode eksperimen perlu menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang sering sulit dilaksanakan. Eksperimen di dalam penelitian sosial memang sulit dilakukan karena yang diteliti adalah gejala sosial. Padahal gejala sosial tidak dapat diadakan secara eksperimental atau diciptakan untuk diteliti. Artinya, peneliti sosial hanya meneliti gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat bukan menciptakan gejala sosial tersebut untuk diteliti.
Menyadari akan hal tersebut maka penelti ilmu sosial dalam bereksperimen berusaha menyamakan atau menyeragamkan situasi dan konsidi hubngan variabel-variabel yang diteliti.
http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/eksperimen-laboratorium-dalam-kelompok.html
Study stimulasi komputer
Penelitian neuroscience (ilmu yang membahas tentang otak) kini memang sedang berkembang, antara lain yang ramai adalah penggunaan neurofeedback, atau disebut juga biofeedback. Caranya, si anak diberi stimulus auditory dan visual dengan menggunakan permainan games dengan komputer, maupun stimulus getaran-getaran. Dengan getaran-getaran, suara musik atau berbagai bunyian, games atau film warna warni, maka alat pencatat gelombang otak yang disebut Electro-encephalogram (EEG) akan mencatat daerah mana di bagian otak itu yang memberikan respon. Begitu juga berapa besar dan cepat responsnya. EEG akan mencatat gelombang itu dalam bentuk gelombang yang tingginya tidak sama pada setiap aktivitas otak.
Awalnya bertujuan untuk menjawab berbagai asumsi yang muncul di kepala para ahli syaraf atau neurolog yang senang dengan riset-riset ilmiah, untuk melihat kondisi-kondisi tertentu dari pasien neurologi. Misalnya untuk melihat kondisi pasien pasca kecelakaan, kondisi pasien epilepsi, pasca operasi otak, dan lama-lama pada anak-anak yang mempunyai gejala gangguan perkembangan neurologis. Hasil-hasil risetnya kemudian diaplikasikan di dalam klinik guna membantu penegakan diagnosa.
Metoda neurofeedback ditemukan oleh seorang dokter Amerika, Dr. Barry Sterman dari Universitas California di tahun 1960. Selama 20 tahun terus menurus dilakukan penelitian dan pada tahun 1980 mulai dilakukan penelitian di dalam klinik untuk anak dengan gangguan konsentrasi. Harapannya dengan pembelian stimulus dari luar, maka bioelektrik otak yang terjadi sebagai hasil dari perubahan arus neurotrasmitter (zat pembawa arus listrik) akan bisa diatur. Dari sana kemudian terus dikembangkan ke arah anak-anak bergangguan lainnya, seperti gangguan belajar, gangguan perkembangan kognitif, depresi, dan sebagainya. Modifikasi alatpun semakin beragam, begitu juga stimulus yang diberikan semakin bermacam-macam.
Prinsip dasar neurofeedback
Neurofeedback atau disebut juga electro-encephalograph biofeedback, yang kini banyak digunakan sebagai alat terapi, melakukan monitoring kondisi bioelektrik otak dengan tujuan akhir menormalisasi fungsi otak. Artinya apabila misalnya seorang anak yang mempunyai masalah konsentrasi, impulsif, gangguan belajar, epilepsi, ataupun orang dewasa yang mengalami keadaan depresi yang terus menerus, dimana memang terjadi kondisi bioelektrik yang tidak normal, maka kondisi ini diharapkan dapat dinormalkan. Dan fungsi kerja otak diharapkan juga dapat menjadi normal.
Terapinya sangat sederhana, si penderita diminta untuk mengerjakan sesi terapi dengan cara melihat layar komputer, mendengarkan musik, atau juga dengan getaran-getaran magnet yang dikirim ke permukaan kulit kepala. Dengan stimulasi ini diharapkan bioelektrik yang tidak normal akan terangsang ke arah apa yang kita inginkan. Misalnya pada anak ADHD lebih banyak mempunyai gelombang beta1 yaitu 12 – 18 HZ, maka gelombang ini diturunkan ke arah beta2 atau 4-8 HZ.
Diharapkan dengan berkali-kali latihan demikian, maka otak akan terangsang melakukan kondisi yang diharapkan menjadi suatu kebiasaan.
Berbagai penelitian neurofeedback
Namun bagaimana literatur ilmiah berbicara tentang neurofeedback therapy ini? Hingga saat ini masih belum ada kesimpulan yang konklusif tentang keberhasilan kerja neurofeedback ini. Sejak pertama kali percobaan neurofeedback dari tahun 1960 sudah ada sekitar 1000 publikasi neurofeedback therapy ini. Kebanyakan studi-studi itu menunjukkan bahwa laporan studi itu harus disingkirkan karena adanya masalah: tidak ada kelompok kontrol, kelompok percobaan terlalu kecil, adanya perbedaan pemberian perlakuan – orang percobaan terlalu bervariasi, diagnosanya tidak jelas, kriteria tidak jelas, kesimpulan peneliti tidak benar, tidak meliwati bijak bestari (peer reviewers), statistik salah, tidak menunjukkan disain sebelum dan sesudah perlakuan (before and after treatment), dan tidak ada studi lanjutan yang spesifik. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada anak-anak bermasalah belajar, gangguan konsentrasi dan disleksia, menunjukkan bahwa ada kemajuan dalam konsentrasi namun saat dilakukan pemeriksaan kemajuan prestasi sekolah tidak menunjukkan apa-apa. Akhir kata, neurofeedback therapy ini terlalu banyak janji dan ujungnya selalu diisi dengan: perlu penelitian lebih lanjut. Padahal sudah 50 tahun dilaksanakan penelitian untuk ini.
http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/eksperimen-laboratorium-dalam-kelompok.html
pendekatan terhadap studi tentang kelompok
Teori Sintalitas Kelompok (Group Syntality Theory)
Teori Sintalitas Kelompok merupakan perwujudan dari proses komunikasi dari suatu kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948. Cattell berpendapat bahwa untuk dapat membuat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat. Dalam teori sintalitas ini, Cattell menjelaskan bahwa dalam suatu kelompok haruslah memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Dengan alasan ini, Cattell dengan teorinya dikatakan sebagai pengembang Psikologi yang dinamakan Psikologi Kepribadian Kelompok.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar dari teori ini merupakan asal kata dari sintalitas (syntality) yang digunakan oleh Cattell untuk menunjukkan “kepribadian kelompok” yang mencankup kebersamaan, dinamika, temperamen, dan kemampuan kelompok. Dasar-dasar pendapat yang dikemukakan oleh Cattell dipengaruhi oleh pandangan McDougall (1920) tentang kelompok, yaitu :
• Perilaku dan struktur yang khas dari suatu kelompok akan tetap ada walaupun anggota-anggotanya berganti.
• Pengalaman-pengalaman kelompok direkam dalam ingatan.
• Kelompok menunjukkan adanya dorongan-dorongan.
• Kelompok mampu berespons secara keseluruhan terhadap suatu rangsang yang tertuju pada salah satu bagiannya.
• Kelompok menunjukkan emosi yang bervariasi.
• Kelompok menunjukkan adanya pertimbangan-pertimbangan kolektif (bersama).
Cattell mengemukakan setidaknya membutuhkan tiga panel dalam suatu kelompok, yang terdiri atas : sifat-sifat sintalitas yaitu pengaruh dari adanya kelompok sebagai keseluruhan, baik terhadap kelompok lain maupun terhadap lingkungan; sifat-sifat struktur kelompok yaitu hubungan yang tercipta antara anggota kelompok, perilaku-perilaku di dalam kelompok, dan pola organisasi kelompok; dan sifat-sifat populasi yaitu sifat rata-rata dari anggota-anggota kelompok. Hubungan dari ketiga panel ini adalah saling ketergantungan. Selain dari tiga panel yang telah diuraikan tersebut, Cattell juga menyatakan adanya dua aspek penting pada kelompok, yaitu : eksistensi kelompok tergantung pada kebutuhan individu anggotanya dan kelompok-kelompok biasanya saling tumpang tindih.
Sumber :
http://newchoi.blogspot.com/2010/05/komunikasi-kelompok.html
Teori Produktivitas Kelompok
Teori Prestasi Kelompok (Theory of Group Achievement)
Teori Prestasi kelompok dikemukakan oleh Stogdill pada tahun 1959. Stogdill menganggap bahwa teori-teori tentang kelompok pada umumnya didasarkan pada konsep tentang interaksi yang memiliki kelemahan teoritis tertentu. Maka dari itu, Stogdill mengajukan teori prestasi kelompok. Teori yang dikemukakan oleh Stogdill ini, menyertakan:
~masukan (input)
~variabel media
~prestasi (output)
Teori ini merupakan hasil pengembangan dari teori-teori sebelumnya yang tergolong dalam tiga orientasi yang berbeda, seperti : orientasi penguat (teori-teori belajar), orientasi lapangan (teori-teori tentang interaksi), dan orientasi kognitif (teori-teori tentang harapan).
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimuiai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back). Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :
a.Masukan dari anggota Masukan dari anggota merupakan sumber input.
Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
b. Variabel media
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
c. Prestasi kelompok
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang menentukan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).
sumber : Sumber : http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/teori-produktivitas-kelompok-dalam.html
Perbandingan Teori-Teori
Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimuiai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back).
Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :
a.masukan dari anggota
si yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota da
Masukan dari anggota merupakan sumber input. Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interakn hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
b.variabel media
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
c.prestasi kelompok
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang mjenentukkan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).
c.Perbandingan teori teori
Sintalitas adalah kepribadian yang khusus digunakan untuk mempelajari cara menguraikan dan mengukur sifat sifat dan perilaku kelompok.Menurut Cattell eksistensi suatu kelompok dapat memenuhi kebutuhan individu jika sebuah kelompok tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan anggota anggotanya.Sedangkan teori produktif kelompok lebih menekankan kepada proses terjadinya dalam kelompok itu sendiri.
Teori Sintalitas Kelompok merupakan perwujudan dari proses komunikasi dari suatu kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948. Cattell berpendapat bahwa untuk dapat membuat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat. Dalam teori sintalitas ini, Cattell menjelaskan bahwa dalam suatu kelompok haruslah memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Dengan alasan ini, Cattell dengan teorinya dikatakan sebagai pengembang Psikologi yang dinamakan Psikologi Kepribadian Kelompok.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar dari teori ini merupakan asal kata dari sintalitas (syntality) yang digunakan oleh Cattell untuk menunjukkan “kepribadian kelompok” yang mencankup kebersamaan, dinamika, temperamen, dan kemampuan kelompok. Dasar-dasar pendapat yang dikemukakan oleh Cattell dipengaruhi oleh pandangan McDougall (1920) tentang kelompok, yaitu :
• Perilaku dan struktur yang khas dari suatu kelompok akan tetap ada walaupun anggota-anggotanya berganti.
• Pengalaman-pengalaman kelompok direkam dalam ingatan.
• Kelompok menunjukkan adanya dorongan-dorongan.
• Kelompok mampu berespons secara keseluruhan terhadap suatu rangsang yang tertuju pada salah satu bagiannya.
• Kelompok menunjukkan emosi yang bervariasi.
• Kelompok menunjukkan adanya pertimbangan-pertimbangan kolektif (bersama).
Cattell mengemukakan setidaknya membutuhkan tiga panel dalam suatu kelompok, yang terdiri atas : sifat-sifat sintalitas yaitu pengaruh dari adanya kelompok sebagai keseluruhan, baik terhadap kelompok lain maupun terhadap lingkungan; sifat-sifat struktur kelompok yaitu hubungan yang tercipta antara anggota kelompok, perilaku-perilaku di dalam kelompok, dan pola organisasi kelompok; dan sifat-sifat populasi yaitu sifat rata-rata dari anggota-anggota kelompok. Hubungan dari ketiga panel ini adalah saling ketergantungan. Selain dari tiga panel yang telah diuraikan tersebut, Cattell juga menyatakan adanya dua aspek penting pada kelompok, yaitu : eksistensi kelompok tergantung pada kebutuhan individu anggotanya dan kelompok-kelompok biasanya saling tumpang tindih.
Sumber :
http://newchoi.blogspot.com/2010/05/komunikasi-kelompok.html
Teori Produktivitas Kelompok
Teori Prestasi Kelompok (Theory of Group Achievement)
Teori Prestasi kelompok dikemukakan oleh Stogdill pada tahun 1959. Stogdill menganggap bahwa teori-teori tentang kelompok pada umumnya didasarkan pada konsep tentang interaksi yang memiliki kelemahan teoritis tertentu. Maka dari itu, Stogdill mengajukan teori prestasi kelompok. Teori yang dikemukakan oleh Stogdill ini, menyertakan:
~masukan (input)
~variabel media
~prestasi (output)
Teori ini merupakan hasil pengembangan dari teori-teori sebelumnya yang tergolong dalam tiga orientasi yang berbeda, seperti : orientasi penguat (teori-teori belajar), orientasi lapangan (teori-teori tentang interaksi), dan orientasi kognitif (teori-teori tentang harapan).
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimuiai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back). Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :
a.Masukan dari anggota Masukan dari anggota merupakan sumber input.
Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
b. Variabel media
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
c. Prestasi kelompok
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang menentukan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).
sumber : Sumber : http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/teori-produktivitas-kelompok-dalam.html
Perbandingan Teori-Teori
Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimuiai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back).
Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :
a.masukan dari anggota
si yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota da
Masukan dari anggota merupakan sumber input. Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interakn hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
b.variabel media
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
c.prestasi kelompok
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang mjenentukkan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).
c.Perbandingan teori teori
Sintalitas adalah kepribadian yang khusus digunakan untuk mempelajari cara menguraikan dan mengukur sifat sifat dan perilaku kelompok.Menurut Cattell eksistensi suatu kelompok dapat memenuhi kebutuhan individu jika sebuah kelompok tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan anggota anggotanya.Sedangkan teori produktif kelompok lebih menekankan kepada proses terjadinya dalam kelompok itu sendiri.
Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok
Orientasi Teoritis dalam Dinamika Kelompok
Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok
Efektivitas kelompok dipengaruhi:
1. Tujuan → mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan
kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan
membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.
2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan
3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
Tanggung jawab
Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap
kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya
Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan)
Meningkatkan kohesivitas kelompok
4. Prosedur pengambilan keputusan → tepat dan fleksibel
5. Kekuasaan dan pengaruh → keahlian kemampuan
6. Konflik → kontroversi ide / opini
Pemicu : – kebutuhan
- kelangkaan sumber daya (uang, power)
- persaingan
Cara mengatasinya:
Harus bernegosiasi → sama-sama puas dan tidak memperlemah
Kerjasama
Saling ketergantungan
7. Kohesivitas meningkat
Saling menyukai
Ingin terus menjadi bagian kelompok
Puas terhadap keanggotaan
Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat
8. Kemampuan memecahkan masalah
Merasakan adanya masalah
Mencari dan menetapkan solusi
Mengevaluasi efektivitas solusi
Sumber : http://psikologikelompokrahmawati.wordpress.com/2010/10/03/orientasi-teoritis-dalam-dinamika-kelompok/
Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok
Efektivitas kelompok dipengaruhi:
1. Tujuan → mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan
kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan
membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.
2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan
3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
Tanggung jawab
Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap
kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya
Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan)
Meningkatkan kohesivitas kelompok
4. Prosedur pengambilan keputusan → tepat dan fleksibel
5. Kekuasaan dan pengaruh → keahlian kemampuan
6. Konflik → kontroversi ide / opini
Pemicu : – kebutuhan
- kelangkaan sumber daya (uang, power)
- persaingan
Cara mengatasinya:
Harus bernegosiasi → sama-sama puas dan tidak memperlemah
Kerjasama
Saling ketergantungan
7. Kohesivitas meningkat
Saling menyukai
Ingin terus menjadi bagian kelompok
Puas terhadap keanggotaan
Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat
8. Kemampuan memecahkan masalah
Merasakan adanya masalah
Mencari dan menetapkan solusi
Mengevaluasi efektivitas solusi
Sumber : http://psikologikelompokrahmawati.wordpress.com/2010/10/03/orientasi-teoritis-dalam-dinamika-kelompok/
dinamika kelompok
Dinamika kelompok
• Dinamika kelompok erat kaitannya dengan psikologi sosial
• Objek studi psikologi sosial mempelajari tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi sosial
• Situasi sosial sangat berkaitan dengan adanya kelompok dan tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok
Mengapa dinamika kelompok?
Dinamika kelompok sebagai fenomena interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dan anggota kelompok berinteraksi dalam kelompok – kelompok sosial.
Fungsi dinamika kelompok
1. Membentuk kerja sama yang saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup ( membentuk jejaring / networking )
2. Memudahkan segala pekerjaan ( banyak pekerjaan yang tidak dapat dilakukan tanpa bantuan orang lain )
3. (terjadi pembagian tugas ) : Mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga lebih cepat, efektif, dan efisien
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat ( Dalam kelompok individu dapat memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki peranan yang sama dalam masyarakat. )
• Dinamika kelompok erat kaitannya dengan psikologi sosial
• Objek studi psikologi sosial mempelajari tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi sosial
• Situasi sosial sangat berkaitan dengan adanya kelompok dan tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok
Mengapa dinamika kelompok?
Dinamika kelompok sebagai fenomena interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dan anggota kelompok berinteraksi dalam kelompok – kelompok sosial.
Fungsi dinamika kelompok
1. Membentuk kerja sama yang saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup ( membentuk jejaring / networking )
2. Memudahkan segala pekerjaan ( banyak pekerjaan yang tidak dapat dilakukan tanpa bantuan orang lain )
3. (terjadi pembagian tugas ) : Mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga lebih cepat, efektif, dan efisien
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat ( Dalam kelompok individu dapat memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki peranan yang sama dalam masyarakat. )
pengertian kelompok
Pengertian Psikologi Kelompok
1. Kelompok psikologi Dari Segi Persepsi berdasarkan asumsi bahwa anggota Kelompok Sadar dan mempunyai Persepsi Bersama mereka akan sales Artikel Baru anggota lain.
Misalnya adalah definisi dikemukakan Yang Dibuat Smith, 1945 (KESAWAN Shaw, 1979:4):
Kita mungkin mendefinisikan kelompok sosial sebagai init terdiri dari sejumlah organisme yang terpisah jamak (agen) yang memiliki persepsi kolektif persatuan mereka dan yang memiliki kemampuan untuk bertindak atau bertindak secara kesatuan loward lingkungan mereka.
KESAWAN hal Suami, Smith menggunakan Istilah kelompok sosial sebagai suatu unit Yang terdiri beberapa anggota tetap Permanent Yang mempunyai Bersama mereka Persepsi Tentang kesatuan.
2. Yang didasarkan Pengertian Motivasi PADA misalnya dikemukakan Dibuat Bass (KESAWAN Shaw, 1979:7), "Kami mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan individu yang keberadaannya sebagai koleksi adalah bermanfaat untuk individu." Titik vehicles PADA adanya pengertian lebih berharga Dari Kelompok individu terhadap -individu Yang Kelompok ADA KESAWAN. Bass menggunakan istilh Bukan kelompok sosial kelompok.
3. tetap Permanent Kelompok Pengertian ditempatkan adalah definisi Composition Komposisi Artikel Baru Dekat tetap Permanent ditempatkan Motivasi. Misalnya, pengertian Kelompok dikemukakan Dibuat Yang Mills (KESAWAN Shaw, 1979:8) menyatakan, "Hanya apa kelompok-kelompok kecil kita mengacu kepada? Sederhananya, mereka adalah unit terdiri dari dua atau lebih personts yang datang ke dalam kontak untuk tujuan dan yang menganggap kontak yang berarti "Dari APA Yang Dibuat disimpulkan Mills, kesimpulannya adalah Titik vehicles pengertian psikologi KESAWAN Dari Kelompok dilihat adanya tujuan dan atau Composition Komposisi. memandang Kontak KESAWAN adalah Kelompok bermakna.
Dibuat KARENA ITU, telah dipaparkan sebelumnya tinjauan Pembongkaran tetap Permanent ditempatkan Composition Komposisi JAUH regular tidak tetap Permanent Artikel Baru berbeda tinjauan ditempatkan Motivasi. KESAWAN hal Suami, Mills Istilah menggunakan kelompok kecil, kelompok atau kelompok Bukan Hanya sosial.
4. Kelompok Pengertian Yang dilihat Dari Segi interdependensi, saling bergantung yaitu Jumlah Artikel Baru Satu yang. Misalnya adalah definisi dikemukakan Yang Dibuat Fiedler (KESAWAN Shaw, 1979:9), yaitu: Dengan istilah ini (kelompok) kita umumnya adalah seperangkat individu yang berbagi nasib yang sama, yaitu yang saling bergantung dalam arti bahwa suatu peristiwa yang mempengaruhi satu anggota kemungkinan akan mempengaruhi semua. Apabila Kita analisis pandangan tetap Permanent ditempatkan interdependensi tidaklah berbeda JAUH Artikel Baru pandangan tetap Permanent ditempatkan ineraksi.
5. Contoh pandangan tetap Permanent ditempatkan Interaksi dapat dikemukakan sebagai berikut: grup A adalah sejumlah orang dalam interaksi dengan satu sama lain, dan inilah processthat membedakan interaksi kelompok dari agregat (Bonner KESAWAN Shaw, 1979:10).
6. Kelompok pengertian tetap Permanent ditempatkan ring dapat mengambil contoh pendapat Dari Sheriff Sheriff dan sebagai berikut: grup A adalah unit sosial yang terdiri sejumlah individuala yang berdiri dalam hubungan (lebih kurang) status yang pasti dan peran satu sama lain dan yang memiliki satu set nilai atau norma-norma sendiri yang mengatur perilaku anggota individu, pada akhirnya dalam hal konsekuensi ke grup (Sherif dan Sherif, 1956 KESAWAN Johnson dan Johnson, 2000).
Sumber: Walgito, Bimo.2007.Psikologi Kelompok.Yogyakarta: ANDI.
1. Kelompok psikologi Dari Segi Persepsi berdasarkan asumsi bahwa anggota Kelompok Sadar dan mempunyai Persepsi Bersama mereka akan sales Artikel Baru anggota lain.
Misalnya adalah definisi dikemukakan Yang Dibuat Smith, 1945 (KESAWAN Shaw, 1979:4):
Kita mungkin mendefinisikan kelompok sosial sebagai init terdiri dari sejumlah organisme yang terpisah jamak (agen) yang memiliki persepsi kolektif persatuan mereka dan yang memiliki kemampuan untuk bertindak atau bertindak secara kesatuan loward lingkungan mereka.
KESAWAN hal Suami, Smith menggunakan Istilah kelompok sosial sebagai suatu unit Yang terdiri beberapa anggota tetap Permanent Yang mempunyai Bersama mereka Persepsi Tentang kesatuan.
2. Yang didasarkan Pengertian Motivasi PADA misalnya dikemukakan Dibuat Bass (KESAWAN Shaw, 1979:7), "Kami mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan individu yang keberadaannya sebagai koleksi adalah bermanfaat untuk individu." Titik vehicles PADA adanya pengertian lebih berharga Dari Kelompok individu terhadap -individu Yang Kelompok ADA KESAWAN. Bass menggunakan istilh Bukan kelompok sosial kelompok.
3. tetap Permanent Kelompok Pengertian ditempatkan adalah definisi Composition Komposisi Artikel Baru Dekat tetap Permanent ditempatkan Motivasi. Misalnya, pengertian Kelompok dikemukakan Dibuat Yang Mills (KESAWAN Shaw, 1979:8) menyatakan, "Hanya apa kelompok-kelompok kecil kita mengacu kepada? Sederhananya, mereka adalah unit terdiri dari dua atau lebih personts yang datang ke dalam kontak untuk tujuan dan yang menganggap kontak yang berarti "Dari APA Yang Dibuat disimpulkan Mills, kesimpulannya adalah Titik vehicles pengertian psikologi KESAWAN Dari Kelompok dilihat adanya tujuan dan atau Composition Komposisi. memandang Kontak KESAWAN adalah Kelompok bermakna.
Dibuat KARENA ITU, telah dipaparkan sebelumnya tinjauan Pembongkaran tetap Permanent ditempatkan Composition Komposisi JAUH regular tidak tetap Permanent Artikel Baru berbeda tinjauan ditempatkan Motivasi. KESAWAN hal Suami, Mills Istilah menggunakan kelompok kecil, kelompok atau kelompok Bukan Hanya sosial.
4. Kelompok Pengertian Yang dilihat Dari Segi interdependensi, saling bergantung yaitu Jumlah Artikel Baru Satu yang. Misalnya adalah definisi dikemukakan Yang Dibuat Fiedler (KESAWAN Shaw, 1979:9), yaitu: Dengan istilah ini (kelompok) kita umumnya adalah seperangkat individu yang berbagi nasib yang sama, yaitu yang saling bergantung dalam arti bahwa suatu peristiwa yang mempengaruhi satu anggota kemungkinan akan mempengaruhi semua. Apabila Kita analisis pandangan tetap Permanent ditempatkan interdependensi tidaklah berbeda JAUH Artikel Baru pandangan tetap Permanent ditempatkan ineraksi.
5. Contoh pandangan tetap Permanent ditempatkan Interaksi dapat dikemukakan sebagai berikut: grup A adalah sejumlah orang dalam interaksi dengan satu sama lain, dan inilah processthat membedakan interaksi kelompok dari agregat (Bonner KESAWAN Shaw, 1979:10).
6. Kelompok pengertian tetap Permanent ditempatkan ring dapat mengambil contoh pendapat Dari Sheriff Sheriff dan sebagai berikut: grup A adalah unit sosial yang terdiri sejumlah individuala yang berdiri dalam hubungan (lebih kurang) status yang pasti dan peran satu sama lain dan yang memiliki satu set nilai atau norma-norma sendiri yang mengatur perilaku anggota individu, pada akhirnya dalam hal konsekuensi ke grup (Sherif dan Sherif, 1956 KESAWAN Johnson dan Johnson, 2000).
Sumber: Walgito, Bimo.2007.Psikologi Kelompok.Yogyakarta: ANDI.
psikologi kelompok psikologi sosial
Psikologi Kelompok Psikologi Sosial
Secara garis besar, ada psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum membicarakan hal-hal yang bersifat umum. Misalnya, masalah berpikir dibicarakan secara umum atau masalah emosi dibicarakan secara umum.
Hal-hal yang khusus dibicarakan dalam psikologi khusus. Misalnya, berpikir anak dibicarakan secara khusus dalam Psikologi Anak atau bagaimana emosi remaja dibicarakan dalam Psikologi Remaja.
Salah satu psikologi khusus adalah Psikologi Sosial, yaitu psikologi yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam situasi sosial. Situasi sosial adalah situasi dimana terdapat interaksi antara individu satu dengan individu yang lain.
Dengan kata lain, Psikologi Sosial merupakan ilmu yang berkaitan dengan interaksi manusia (human interaction). Salah satu bagian Psikologi Sosial adalah Psikologi Kelompok.
Psikologi Kelompok adalah ilmu yang berkaitan dengan perilaku kelompok. Psikologi Kelompok memang membicarakan perilaku kelompok. Hubungan antara Psikologi Sosial dengan Psikologi Kelompok telah dibicarakan pula oleh Ivan Steiner (Hendrick,1990).
Psikologi kelompok adalah ilmu yg berkaitan dgn perilaku kelompokdan merupakan salah satu bagian dari psikologi sosial dan selanjutnya merupakan ilmu yang berkaitan dg interaksi manusia.
Sumber: Walgito,Bimo.2007.Psikologi Kelompok.Yogyakarta:ANDI.
Secara garis besar, ada psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum membicarakan hal-hal yang bersifat umum. Misalnya, masalah berpikir dibicarakan secara umum atau masalah emosi dibicarakan secara umum.
Hal-hal yang khusus dibicarakan dalam psikologi khusus. Misalnya, berpikir anak dibicarakan secara khusus dalam Psikologi Anak atau bagaimana emosi remaja dibicarakan dalam Psikologi Remaja.
Salah satu psikologi khusus adalah Psikologi Sosial, yaitu psikologi yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam situasi sosial. Situasi sosial adalah situasi dimana terdapat interaksi antara individu satu dengan individu yang lain.
Dengan kata lain, Psikologi Sosial merupakan ilmu yang berkaitan dengan interaksi manusia (human interaction). Salah satu bagian Psikologi Sosial adalah Psikologi Kelompok.
Psikologi Kelompok adalah ilmu yang berkaitan dengan perilaku kelompok. Psikologi Kelompok memang membicarakan perilaku kelompok. Hubungan antara Psikologi Sosial dengan Psikologi Kelompok telah dibicarakan pula oleh Ivan Steiner (Hendrick,1990).
Psikologi kelompok adalah ilmu yg berkaitan dgn perilaku kelompokdan merupakan salah satu bagian dari psikologi sosial dan selanjutnya merupakan ilmu yang berkaitan dg interaksi manusia.
Sumber: Walgito,Bimo.2007.Psikologi Kelompok.Yogyakarta:ANDI.
Minggu, 17 Oktober 2010
individu dalam massa
Menurut Gustave le Ban, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologi tersendiri. Orang yang bergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan dilakukan bila individu itu trkadang dalam suatu massa. Sehingga massa itu akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, malarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti dikemukakan oleh Durkheim bahwa adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau low of mental unity (yaitu bahwa dalam massa adanya kesatuan mind, kesatuan jiwa, seperti yang dikemukakan olehnya, sebagai berikut:
Whoever be the individuals that compose it, however like ot unlike be their mode of life, thei occupations, their character, or their intellegiences, the fact that they have been transformed into a crowd puts them in possession of collective mind (Lih, Lindzey 1959)
Sedangkan menurut Allport (Lih Lindzey, 1959) sekalipun kurang dapat menyetujui tntang collective mind, tetapi dapat mamahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berfikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal kepercayaan (feeling) dan dalam perbuatan yang menampak (overt behaviour). Sedangkan Mc. Dougall menekankan pada adanya homogenity dalam panic (escape mob) seperti yang dikemukakannya:
“there is one kind of objecct in the presence of which no man t\remains indifferent and shich evokes in almost all men the same emotion, namely, inpending danger, hence the sudden appearance of imminent danger the characteristic and terrible phenomena of a panic. (Lih. Lindzey, 1959)
Di sampingmsifat-sifat yang telah disebukan di atas massa itu masih mempunyai sifat-sifat antara lain, yaitu:
a. Impulsif, ini beratti massa itu akan mudah memberikan respons terhadap rangsang atau stimulus yang diterimanya. Karena sifat impulsifnya ini, maka massa itu ingin bertindak cepat sebagai reaksi terhadap stimulus yang diterimanya.
b. Mudah sekali tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka untuk membangkitkan daya gerak massa diperlukan stimuli yang dapat menyinggung perassan massa yang bersangkutan.
c. Sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dati luar.
d. Tidak rasional, karena massa itu sugestibel, maka massa itu dalam berindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.
e. Adanya social facilitation (F. Allport) yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang disebabkan karena adanya aktivitas individu lain. Perbuatan individu lain dapat merangsang/ menguatkan perbuatan individu lain yang trgabung dalam massa itu. Menurut Tarde disebut imitation, sedangkan menurut Sighele disebut sugestion, dan menurut Gustave Le Bon sebagai Contagion and suggestion, dan dalam suasana ini terdapat suasana hipnotik (Lih. Lindzey, 1959)
Whoever be the individuals that compose it, however like ot unlike be their mode of life, thei occupations, their character, or their intellegiences, the fact that they have been transformed into a crowd puts them in possession of collective mind (Lih, Lindzey 1959)
Sedangkan menurut Allport (Lih Lindzey, 1959) sekalipun kurang dapat menyetujui tntang collective mind, tetapi dapat mamahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berfikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal kepercayaan (feeling) dan dalam perbuatan yang menampak (overt behaviour). Sedangkan Mc. Dougall menekankan pada adanya homogenity dalam panic (escape mob) seperti yang dikemukakannya:
“there is one kind of objecct in the presence of which no man t\remains indifferent and shich evokes in almost all men the same emotion, namely, inpending danger, hence the sudden appearance of imminent danger the characteristic and terrible phenomena of a panic. (Lih. Lindzey, 1959)
Di sampingmsifat-sifat yang telah disebukan di atas massa itu masih mempunyai sifat-sifat antara lain, yaitu:
a. Impulsif, ini beratti massa itu akan mudah memberikan respons terhadap rangsang atau stimulus yang diterimanya. Karena sifat impulsifnya ini, maka massa itu ingin bertindak cepat sebagai reaksi terhadap stimulus yang diterimanya.
b. Mudah sekali tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka untuk membangkitkan daya gerak massa diperlukan stimuli yang dapat menyinggung perassan massa yang bersangkutan.
c. Sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dati luar.
d. Tidak rasional, karena massa itu sugestibel, maka massa itu dalam berindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.
e. Adanya social facilitation (F. Allport) yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang disebabkan karena adanya aktivitas individu lain. Perbuatan individu lain dapat merangsang/ menguatkan perbuatan individu lain yang trgabung dalam massa itu. Menurut Tarde disebut imitation, sedangkan menurut Sighele disebut sugestion, dan menurut Gustave Le Bon sebagai Contagion and suggestion, dan dalam suasana ini terdapat suasana hipnotik (Lih. Lindzey, 1959)
jenis,penyebab,dinamika gerakan massa
Banyak teori yang mengupas tentang struktur pribadi manusia, salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Freud menyatakan bahwa struktur pribadi manusia itu terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Das Es atau The Id yaitu berupa dorongan-dorongan, nafsu-nafsu yang pada dasarnya itu semua membutuhkan pemenuhan, ingin muncul, ingin keluar.
b. Das Ich atau The Ego, yaitu merupakan sinsor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya, teruatama dengan norma-norma yang ada, di sini berfungsinya pikiran.
c. Das Uber Ich atau The Super Ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
Bila das es mau keluar, tetapi tidak diperbolehkan oleh das ich karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat, maka dorongan-dorongan/ das es kemudian ditekan masuk dalam kompleks tersedak, masuk dalam bawah sadar. Apa yang masuk dalam kompleks tidak mai, tidak hilang, tetapi dalam keadaan laten kompleks terdesak ke permukaan. Ke alam sadar pemunculan tersebut terjadi bila sensor yaitu das ich dalam keadaan tidak aktif atau kurang baik berfungsinya.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma atau aturan-aturan tertentu, yang merupakan pedoman-pedoman atau batasan-batasan yang membatasi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Maka dengan adanya norma-norma tersebut, sebagai anggota masyarakat baik tidak dapat berbuat seenaknya. Jadi ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menghalangi dorongan-dorongan yang ingin mendapat pemuasan, karena the ego yang berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Aras dasar uaraian tersebut di atas, dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya. Yaitu orang bertindak dalam massa adalah berdasarkan atas dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan dan sebagainya yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu, bila banyak hal yang ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul di permukaan bila keadaan memungkinkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat diambil langkah-langkah untuk pencegahannya yaitu sebagai berikut:
1) Menghindari hal-hal yang sekiranya dapat menimbulkan kekecewaan/ frustasi karena hal tersebut dapat menyebabkan sumber terjadinya massa aktif.
2) Menampung pendapat-pendapat yang ada permasalahan agar dapat segera diatasi.
3) Sebagai pemimpin yang baik harus dapat memberikan contoh kepada yang dipimpinnya, sebab pemimpin adalah sebagai tempat identifikasi dari yang dipimpinnya.
4) Sebagai seorang pemimpin sebaiknya bila memberikan janji-janji maka haruslah ditepati, jika tidak dapat menepati janji maka jangan memberikan janji agar tidak menimbulkan frustasi.
Tetapi apabila telah terjadi gerakan massa (massa aktif) maka pimpinan yang dikehendaki adalah pimpinan yang tegas, tidak ragu-ragu dan berani bertindak. Pimpinan yang ragu-ragu akan membuat massa menjadi kacau dan kehilangan arah, karena itu ada pendapat yang menyatakan bahwa barang siapa yang berani muncul di tengah-tengah massa, maka dialah yang akan memegang massa itu.
http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html
a. Das Es atau The Id yaitu berupa dorongan-dorongan, nafsu-nafsu yang pada dasarnya itu semua membutuhkan pemenuhan, ingin muncul, ingin keluar.
b. Das Ich atau The Ego, yaitu merupakan sinsor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya, teruatama dengan norma-norma yang ada, di sini berfungsinya pikiran.
c. Das Uber Ich atau The Super Ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
Bila das es mau keluar, tetapi tidak diperbolehkan oleh das ich karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat, maka dorongan-dorongan/ das es kemudian ditekan masuk dalam kompleks tersedak, masuk dalam bawah sadar. Apa yang masuk dalam kompleks tidak mai, tidak hilang, tetapi dalam keadaan laten kompleks terdesak ke permukaan. Ke alam sadar pemunculan tersebut terjadi bila sensor yaitu das ich dalam keadaan tidak aktif atau kurang baik berfungsinya.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma atau aturan-aturan tertentu, yang merupakan pedoman-pedoman atau batasan-batasan yang membatasi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Maka dengan adanya norma-norma tersebut, sebagai anggota masyarakat baik tidak dapat berbuat seenaknya. Jadi ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menghalangi dorongan-dorongan yang ingin mendapat pemuasan, karena the ego yang berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Aras dasar uaraian tersebut di atas, dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya. Yaitu orang bertindak dalam massa adalah berdasarkan atas dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan dan sebagainya yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu, bila banyak hal yang ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul di permukaan bila keadaan memungkinkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat diambil langkah-langkah untuk pencegahannya yaitu sebagai berikut:
1) Menghindari hal-hal yang sekiranya dapat menimbulkan kekecewaan/ frustasi karena hal tersebut dapat menyebabkan sumber terjadinya massa aktif.
2) Menampung pendapat-pendapat yang ada permasalahan agar dapat segera diatasi.
3) Sebagai pemimpin yang baik harus dapat memberikan contoh kepada yang dipimpinnya, sebab pemimpin adalah sebagai tempat identifikasi dari yang dipimpinnya.
4) Sebagai seorang pemimpin sebaiknya bila memberikan janji-janji maka haruslah ditepati, jika tidak dapat menepati janji maka jangan memberikan janji agar tidak menimbulkan frustasi.
Tetapi apabila telah terjadi gerakan massa (massa aktif) maka pimpinan yang dikehendaki adalah pimpinan yang tegas, tidak ragu-ragu dan berani bertindak. Pimpinan yang ragu-ragu akan membuat massa menjadi kacau dan kehilangan arah, karena itu ada pendapat yang menyatakan bahwa barang siapa yang berani muncul di tengah-tengah massa, maka dialah yang akan memegang massa itu.
http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html
massa aktif dan massa pasif
Massa menurut Park dan Burgess (Lih. Lindzey, 1959) membedakan antara massa aktif dan massa pasif, massa aktif disebut mob, sedangkan massa pasif disebut audience. Dalam mob telah ada tindakan-tindakan nyata misalnya dimontrasi, perkelahian massal dan sebagianya. Sedangkan pada tindakan yang nyata, misal orang-orang yang berkumpul untuk menjadi mob, sebaliknya mob dapat berubah menjadi audience.
http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html
http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html
massa abstrak dan massa konkrit
Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya pesamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas, tidak terorganisir. Sedangkan yang dimaksud dengan massa konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
1) Adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya.
2) Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan sendiri dan sebagainya.
3) Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu. Antara massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi konkrit, dan sebaliknya massa konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan massa abstrak bubar tanpa adanya bekas. Apa yang dikemukakan oleh Gustave Le Bon dengan massa dapat disamakan dengan massa abstrak yang dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini sifatnya temporer, dalam arti bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.
http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html
1) Adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya.
2) Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan sendiri dan sebagainya.
3) Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu. Antara massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi konkrit, dan sebaliknya massa konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan massa abstrak bubar tanpa adanya bekas. Apa yang dikemukakan oleh Gustave Le Bon dengan massa dapat disamakan dengan massa abstrak yang dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini sifatnya temporer, dalam arti bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.
http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html
definisi massa
massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama[1]. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi-massa-mt-komassa.html
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi-massa-mt-komassa.html
Minggu, 10 Oktober 2010
dyad
Dyad (berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘dua’). Fasilitator kami, Jack Wexler (Zyoah), sudah berpuluh tahun menjalankan metode ini, dan bahkan mengembangkannya ke berbagai format. Metode yang pertama kali digagas oleh seorang spiritualis bernama Charles Berner ini pada dasarnya adalah kontemplasi mendalam terhadap koan Zen yang didesain sedemikian rupa agar jerat logika pikiran dapat tertransendensi. Bedanya, jika seseorang lazimnya memecahkan koan Zen dengan bermeditasi diam berhari-hari, dalam Dyad koan tersebut digarap oleh dua orang sekaligus dalam bentuk mendengar dan mengungkap.
Mendengar dan mengungkap berbeda dengan bertanya dan menjawab. Dyad bukanlah percakapan. Meski pertanyaan tetap digunakan sebagai pancing, si penanya tidak mengharap jawaban, ia berperan sebagai cermin bagi pasangan Dyad-nya. Cermin sempurna tidaklah bereaksi, tidak mengevaluasi, tidak menjustifikasi, tapi hanya menawarkan keberadaannya secara total. Demikian pula dengan yang ditanya, ia tidak diharap memberi jawaban, melainkan mengungkap apa pun dalam medan kesadarannya yang terpancing oleh koan tersebut, baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal. Berbekal kail tunggal “tell me who you are”, satu putaran Dyad berlangsung selama 40 menit. Dalam satu putarannya, seseorang mendapat giliran empat kali menjadi pendengar, dan empat kali menjadi pengungkap.
http://www.dewilestari.com/b/category/meditasi/
Mendengar dan mengungkap berbeda dengan bertanya dan menjawab. Dyad bukanlah percakapan. Meski pertanyaan tetap digunakan sebagai pancing, si penanya tidak mengharap jawaban, ia berperan sebagai cermin bagi pasangan Dyad-nya. Cermin sempurna tidaklah bereaksi, tidak mengevaluasi, tidak menjustifikasi, tapi hanya menawarkan keberadaannya secara total. Demikian pula dengan yang ditanya, ia tidak diharap memberi jawaban, melainkan mengungkap apa pun dalam medan kesadarannya yang terpancing oleh koan tersebut, baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal. Berbekal kail tunggal “tell me who you are”, satu putaran Dyad berlangsung selama 40 menit. Dalam satu putarannya, seseorang mendapat giliran empat kali menjadi pendengar, dan empat kali menjadi pengungkap.
http://www.dewilestari.com/b/category/meditasi/
Massa
Massa adalah suatu sekumpulan kelompok bersama yang tidak mengenal individualitas hanya perkumpulan yang terbentuk karena faktor kebersamaan ataupun persamaan yang sama. Massa bisa sangat tidak terkendali karena tidak terstruktural beda dengan organisasi.Hanya dikendalikan mendadak dan tidak ada pertanggung jawaban
contoh..massa tolak pilkada pada daerah tertentu
contoh..massa tolak pilkada pada daerah tertentu
organisasi
organisasi adalah bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangkai percapaian suatu tujuan yang sama yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat bawahan dan atasan
Prof.Dr.Sondang p.Siagian
Contoh.partai politik
Prof.Dr.Sondang p.Siagian
Contoh.partai politik
kelompok kecil
Kelompok itu sendiri berarti sekumpulan orang yang relative kecil yang masing-masing dihubungkan berdasarkan kesaamaan dan tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi kelompok tersebut.Sedangkan kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan, jumlahnya cukup kecil sehingga semua anggota dapat berhubungan lebih baik sebagai pengirim dan penerima
efek instrumental dari keanggotaan kelompok
Eefek instrumental keanggotaan adalah bagian dari keanggotaan itu sendiri.Maksud dari efek instrumental ialah suatu komunikasi antar anggota dan pengaruh dari kebersamaan suatu kelompok.Orang banyak akan melihat dari sisi ini karena orang memilih kelompok karena dia merasa sendiri dan ingin berkelompok
keanggotaan kelompok
Keanggotan kelompok mungkin unsur yang mulai hilang dari suatu kelompok.Contohnya semakin banyaknya anggota kelompok mereka hanya berkomunikasi atau berbicara tentang keanggotan melalui situs jejaring sosial.Unsur ini dianggap tidak terlalu penting untuk orang yang akan masuk suatu kelompok hanya sebagai syarat masuk dalam suatu kelompok
Tujuan Kelompok
Setelah ketertarikan interpersonal dan aktivitas kelompok terpenuhi maka orang-orang akan melihat tujuan kelompok tersebut.Tujuan ini bukan berarri tujuan individu tapi sebagai tujuan kelompok yang sebelumnya disetujui oleh anggota kelompoknya.Tujuan itu merupakan untuk apa berdirinya kelompok tersebut
aktivitas kelompok
Salah satu alasan mengapa orang mau masuk kelompok adalah aktivitas kelompok.Bagaimana aturan serta kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan oleh suatu kelompok.Contoh mungkin saya tertatik dengan yamaha mio seindonesia karena saya melihat aktivas yang ada di dalamnya seperti touring, baksos, dan berbicara masalah-masalah motor terupdate itu sendiri..FAktor ini mungkin yang paling berpengaruh dalam orang memilih kelompok-kelompok tertentu.
ketertarikan interpersonal
Ketertarikan interpersonal mengacu pada perasaan-perasaan positif terhadap orang lain. Ahli-ahli psikologi menggunakan istilah ini untuk mencakup berbagai pengalaman, termasuk rasa menyukai, pertemanan, kekaguman, ketertarikan seksual, dan cinta (Dayakisni & Yuniardi, 2008; Matsumoto, 2008).
Matsumoto (2008) juga menulis bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedekatan berpengaruh terhadap ketertarikan. Selain kedekatan tempat tinggal, daya tarik fisik juga cukup berpengaruh dalam hubungan interpersonal meski tampaknya daya tarik ini lebih penting untuk perempuan daripada untuk laki-laki. Hipotesis kesetaraan (matching hypotesis) memprediksi bahwa orang dengan ciri-ciri fisik yang kira-kira setara kemungkinan besar akan memilih untuk menjadi pasangan. Hipotesis kemiripan (similarity hypotesis) menyatakan bahwa orang yang hampir sama dalam usia, ras, agama, kelas sosial, pendidikan, kecerdasan, sikap, dan daya tarik fisik cenderung membentuk hubungan yang intim. Hipotesis keberbalasan (recipocity hypotesis) menyatakan bahwa orang yang akan cenderung balas menyukai orang lain yang menyukai mereka.
Triangular theory of love yang diajukan oleh Sternberg (2001) menyatakan bahwa cinta mempunyai tiga komponen dasar: (1) intimacy (keintiman), rasa kedekatan dan pertautan, Matsumoto (2008) menambahkan bahwa keintiman mengacu pada kehangatan, kedakatan, dan berbagai dalam sebuah hubungan; (2) passion (keinginan), rasa ingin bersatu dengan orang lain; dan (3) commitment (tanggung jawab), keputusan untuk memelihara hubungan dalam jangka waktu yang sangat lama, dan mengacu pada niat untuk mempertahankan hubungan meski dihadapkan pada berbagai kesulitan (Matsumoto, 2008).
Matsumoto (2008) juga menulis bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedekatan berpengaruh terhadap ketertarikan. Selain kedekatan tempat tinggal, daya tarik fisik juga cukup berpengaruh dalam hubungan interpersonal meski tampaknya daya tarik ini lebih penting untuk perempuan daripada untuk laki-laki. Hipotesis kesetaraan (matching hypotesis) memprediksi bahwa orang dengan ciri-ciri fisik yang kira-kira setara kemungkinan besar akan memilih untuk menjadi pasangan. Hipotesis kemiripan (similarity hypotesis) menyatakan bahwa orang yang hampir sama dalam usia, ras, agama, kelas sosial, pendidikan, kecerdasan, sikap, dan daya tarik fisik cenderung membentuk hubungan yang intim. Hipotesis keberbalasan (recipocity hypotesis) menyatakan bahwa orang yang akan cenderung balas menyukai orang lain yang menyukai mereka.
Triangular theory of love yang diajukan oleh Sternberg (2001) menyatakan bahwa cinta mempunyai tiga komponen dasar: (1) intimacy (keintiman), rasa kedekatan dan pertautan, Matsumoto (2008) menambahkan bahwa keintiman mengacu pada kehangatan, kedakatan, dan berbagai dalam sebuah hubungan; (2) passion (keinginan), rasa ingin bersatu dengan orang lain; dan (3) commitment (tanggung jawab), keputusan untuk memelihara hubungan dalam jangka waktu yang sangat lama, dan mengacu pada niat untuk mempertahankan hubungan meski dihadapkan pada berbagai kesulitan (Matsumoto, 2008).
Langganan:
Postingan (Atom)