Minggu, 24 Oktober 2010

karakteristik kelompok

KARAKTERISTIK KELOMPOK
A. Kebutuhan interpersonal

William C. Schultz (1966) merumuskan Teori FIRO (Fundamental Interpersonal Relations Orientatation), menurutnya orang menjadi anggota kelompok karena didorong oleh tiga kebutuhan intepersonal sebagai berikut:

1) Ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion).

2) Ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierakis (control).

3) Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain.

b. Tindak komunikasi

Mana kala kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota berusaha menyampaiakan atau menerima informasi (secara verbal maupun nonverbal). Robert Bales (1950) mengembangkan sistem kategori untuk menganalisis tindak komunikasi, yang kemudian dikenal sebagai Interaction Process Analysis (IPA).

B. Peranan

Seperti tindak komunikasi, peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara suasana emosional yang lebih baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja (yang tidak jarang menghambat kemajuan kelompok). Beal, Bohlen, dan audabaugh (dalam Rakhmat, 2004: 171) meyakini peranan-peranan anggota-anggota kelompok terkategorikan sebagai berikut:

1) Peranan Tugas Kelompok. Tugas kelompok adalah memecahkan masalah atau melahirkan gagasan-gagasan baru. Peranan tugas berhubungan dengan upaya memudahkan dan mengkoordinasi kegiatan yang menunjang tercapainya tujuan kelompok.

2) Peranan Pemiliharaan Kelompok. Pemeliharaan kelompok berkenaan dengan usaha-usaha untuk memelihara emosional anggota-anggota kelompok.

3) Peranan individual, berkenaan dengan usaha anggota kelompok untuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak relevan dengantugas kelompok















Kelompok Efektif dan Tidak Efektif
Mengfungsikan kelompok secara efektif
Ajarkanlah kepada mahasiswa, peraturan yang berlaku untuk kelompok.
Anggota kelompok diharapkan :

« Berbagi tugas dan peralatan.
« Bekerja sama satu dengan yang lain dengan menggunakan bahasa yang santun dan suara yang baik
« Bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
« Menghormati anggota yang lain dengan cara bersikap sopan dan memberikan komentar positif terhadap hasil kerja.
« Membantu satu sama lain, terutama bila ada anggota yang mendapat kesulitan.
« Bekerja sama menyiapkan gagasan, presentasi atau proyek yang bagus.
« Membuat catatan pribadi selama berada dalam kelompok.

1. Tetapkan apakah anda menginginkan kelompok yang homogen atau heterogen, serta tentukan jumlah anggota dalam setiap kelompok,. Kelompok homogeny terdiri dari siswa yang mempunyai kebutuhan serta kemampuan yang kurang lebih sama, kelompok heterogen terdiri dari siswa dengan berbagai kebutuhan dan kemampuan berbeda.

2. Tentukan harapan-harapan anda. Terutama mengenai apa yang anda ingin lakukan oleh kelompok itu, dimana, dan kapan? Pahami pila tujuannya.

3. Rencanakan wilayah kerja serta bahan-bahan yang diperlukan sebelum siswa dikelompokkan.

4. Sebelum kelompok dibentuk, berilah pengarahan yang sejelas-jelasnya, baik secara lisan maupun tertulis, aturlah waktu untuk memilih peran kelompok dan bertukar pikiran, dan tetapkan prosedur evaluasi, baik untuk kelompok maupun untuk masing-masing anggota kelompok.

5. Apabila siswa secara individu ingin berperan dalam kelompoknya, (misalnya menjadi ketua kelompok, pembicara, illustrator, dll) jelaskan terlebih dahulu perannya dan cara pembentukannya sebelum kelompok terbentuk.

6. Begitu kelompok mulai bekerja, hendaknya anda berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain dan berikan semangat.

7. Agar cara-cara membentuk kelompok tetap segar, cobalah mencari cara-cara yang inovatif lainnya.

8. Tambahkan unsur-unsur kompetitf dalam pembentukan kelompok.
http://ninambel89.blogspot.com/2010/10/kelompok-efektif-dan-tidak-efektif.html

pendekatan terhadap studi tentang kelompok

FIELD STUDY

Sebuah studi lapangan adalah istilah yang digunakan oleh naturalis untuk ilmiah studi binatang liar hidup bebas di mana subjek yang diamati dalam alam mereka habitat , tanpa mengubah, merusak, atau material mengubah pengaturan atau perilaku dari hewan yang diteliti.
Ini membantu untuk mengungkapkan kebiasaan dan habitat berbagai organisme hadir dalam lingkungan alam mereka.
Eksperimen Laboratorium dalam kelompok
Sebenarnya Eksperimen adalah metode peneltian yang ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu atau 2 variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimen, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.

Contoh : meneliti efek diberikan diklat (pendidikan dan latihan) terhadap prestasi kerja karyawan. Dalam penelitian eksperimen ini maka pada satu kelompok diberikan diklat (kelompok ini kita sebut dengan kelompok eksperimental) dan pada kelompok yang lain tidak diberikan diklat (disebut kelompok kontrol). Sedangkan diklat itu sendiri disebut treatment (garapan). Lalu bagaimana kita mengukurnya ? Adalah dengan melihat hasil dari prestasi kerja karyawan setelah diberi diklat dalam waktu (periode) tertentu.

Eksperimen di dalam penelitian sosial tentunya tidak sama dengan eksperimen dalam laboratorium yang dilakukan oleh ahli ilmu eksakta. Laboratorium dalam penelitian sosial bisa ruangan kelas,pasar, kantor, kelompok manusia, dsb tanpa peralatan yang ada seperti dalam laboratorium sesungguhnya.

Dari contoh di atas, terlihat bahwa peneliti dalam menggunakan metode eksperimen perlu menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang sering sulit dilaksanakan. Eksperimen di dalam penelitian sosial memang sulit dilakukan karena yang diteliti adalah gejala sosial. Padahal gejala sosial tidak dapat diadakan secara eksperimental atau diciptakan untuk diteliti. Artinya, peneliti sosial hanya meneliti gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat bukan menciptakan gejala sosial tersebut untuk diteliti.

Menyadari akan hal tersebut maka penelti ilmu sosial dalam bereksperimen berusaha menyamakan atau menyeragamkan situasi dan konsidi hubungan variabel-variabel yang diteliti.

Inilah gambaran sederhana tentang pemahaman metode ekperimen. Tetapi pada kenyataannya, tidak sesederhana itu. Dalam penelitian-penelitian sosial, desain metode eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat karena banyak variabel luar yang ikut berpengaruh dan sulit mengontrolnya. Prestasi kerja (dalam contoh di atas) ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh diklat saja tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti motivasi, lingkungan kerja, dsb.

Eksperimen di dalam penentilitian sosial tentunya tidak sama dnegna eksperimen dalam laboratorium yang dilakukan oleh ahli ilmu eksakta. Laboratorium dalam peneitian sosial bisa ruangan kelas,pasar, kantor, kelompok manusia, dsb tanpa peralatan yang ada seperti dalam laboratorium sesungguhnya.

Dari contoh di atas, terlihat bahwa peneliti dalam menggunakan metode eksperimen perlu menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang sering sulit dilaksanakan. Eksperimen di dalam penelitian sosial memang sulit dilakukan karena yang diteliti adalah gejala sosial. Padahal gejala sosial tidak dapat diadakan secara eksperimental atau diciptakan untuk diteliti. Artinya, peneliti sosial hanya meneliti gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat bukan menciptakan gejala sosial tersebut untuk diteliti.

Menyadari akan hal tersebut maka penelti ilmu sosial dalam bereksperimen berusaha menyamakan atau menyeragamkan situasi dan konsidi hubngan variabel-variabel yang diteliti.
http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/eksperimen-laboratorium-dalam-kelompok.html



Study stimulasi komputer
Penelitian neuroscience (ilmu yang membahas tentang otak) kini memang sedang berkembang, antara lain yang ramai adalah penggunaan neurofeedback, atau disebut juga biofeedback. Caranya, si anak diberi stimulus auditory dan visual dengan menggunakan permainan games dengan komputer, maupun stimulus getaran-getaran. Dengan getaran-getaran, suara musik atau berbagai bunyian, games atau film warna warni, maka alat pencatat gelombang otak yang disebut Electro-encephalogram (EEG) akan mencatat daerah mana di bagian otak itu yang memberikan respon. Begitu juga berapa besar dan cepat responsnya. EEG akan mencatat gelombang itu dalam bentuk gelombang yang tingginya tidak sama pada setiap aktivitas otak.

Awalnya bertujuan untuk menjawab berbagai asumsi yang muncul di kepala para ahli syaraf atau neurolog yang senang dengan riset-riset ilmiah, untuk melihat kondisi-kondisi tertentu dari pasien neurologi. Misalnya untuk melihat kondisi pasien pasca kecelakaan, kondisi pasien epilepsi, pasca operasi otak, dan lama-lama pada anak-anak yang mempunyai gejala gangguan perkembangan neurologis. Hasil-hasil risetnya kemudian diaplikasikan di dalam klinik guna membantu penegakan diagnosa.

Metoda neurofeedback ditemukan oleh seorang dokter Amerika, Dr. Barry Sterman dari Universitas California di tahun 1960. Selama 20 tahun terus menurus dilakukan penelitian dan pada tahun 1980 mulai dilakukan penelitian di dalam klinik untuk anak dengan gangguan konsentrasi. Harapannya dengan pembelian stimulus dari luar, maka bioelektrik otak yang terjadi sebagai hasil dari perubahan arus neurotrasmitter (zat pembawa arus listrik) akan bisa diatur. Dari sana kemudian terus dikembangkan ke arah anak-anak bergangguan lainnya, seperti gangguan belajar, gangguan perkembangan kognitif, depresi, dan sebagainya. Modifikasi alatpun semakin beragam, begitu juga stimulus yang diberikan semakin bermacam-macam.

Prinsip dasar neurofeedback

Neurofeedback atau disebut juga electro-encephalograph biofeedback, yang kini banyak digunakan sebagai alat terapi, melakukan monitoring kondisi bioelektrik otak dengan tujuan akhir menormalisasi fungsi otak. Artinya apabila misalnya seorang anak yang mempunyai masalah konsentrasi, impulsif, gangguan belajar, epilepsi, ataupun orang dewasa yang mengalami keadaan depresi yang terus menerus, dimana memang terjadi kondisi bioelektrik yang tidak normal, maka kondisi ini diharapkan dapat dinormalkan. Dan fungsi kerja otak diharapkan juga dapat menjadi normal.

Terapinya sangat sederhana, si penderita diminta untuk mengerjakan sesi terapi dengan cara melihat layar komputer, mendengarkan musik, atau juga dengan getaran-getaran magnet yang dikirim ke permukaan kulit kepala. Dengan stimulasi ini diharapkan bioelektrik yang tidak normal akan terangsang ke arah apa yang kita inginkan. Misalnya pada anak ADHD lebih banyak mempunyai gelombang beta1 yaitu 12 – 18 HZ, maka gelombang ini diturunkan ke arah beta2 atau 4-8 HZ.

Diharapkan dengan berkali-kali latihan demikian, maka otak akan terangsang melakukan kondisi yang diharapkan menjadi suatu kebiasaan.

Berbagai penelitian neurofeedback

Namun bagaimana literatur ilmiah berbicara tentang neurofeedback therapy ini? Hingga saat ini masih belum ada kesimpulan yang konklusif tentang keberhasilan kerja neurofeedback ini. Sejak pertama kali percobaan neurofeedback dari tahun 1960 sudah ada sekitar 1000 publikasi neurofeedback therapy ini. Kebanyakan studi-studi itu menunjukkan bahwa laporan studi itu harus disingkirkan karena adanya masalah: tidak ada kelompok kontrol, kelompok percobaan terlalu kecil, adanya perbedaan pemberian perlakuan – orang percobaan terlalu bervariasi, diagnosanya tidak jelas, kriteria tidak jelas, kesimpulan peneliti tidak benar, tidak meliwati bijak bestari (peer reviewers), statistik salah, tidak menunjukkan disain sebelum dan sesudah perlakuan (before and after treatment), dan tidak ada studi lanjutan yang spesifik. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada anak-anak bermasalah belajar, gangguan konsentrasi dan disleksia, menunjukkan bahwa ada kemajuan dalam konsentrasi namun saat dilakukan pemeriksaan kemajuan prestasi sekolah tidak menunjukkan apa-apa. Akhir kata, neurofeedback therapy ini terlalu banyak janji dan ujungnya selalu diisi dengan: perlu penelitian lebih lanjut. Padahal sudah 50 tahun dilaksanakan penelitian untuk ini.
http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/eksperimen-laboratorium-dalam-kelompok.html

pendekatan terhadap studi tentang kelompok

Teori Sintalitas Kelompok (Group Syntality Theory)
Teori Sintalitas Kelompok merupakan perwujudan dari proses komunikasi dari suatu kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948. Cattell berpendapat bahwa untuk dapat membuat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat. Dalam teori sintalitas ini, Cattell menjelaskan bahwa dalam suatu kelompok haruslah memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Dengan alasan ini, Cattell dengan teorinya dikatakan sebagai pengembang Psikologi yang dinamakan Psikologi Kepribadian Kelompok.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar dari teori ini merupakan asal kata dari sintalitas (syntality) yang digunakan oleh Cattell untuk menunjukkan “kepribadian kelompok” yang mencankup kebersamaan, dinamika, temperamen, dan kemampuan kelompok. Dasar-dasar pendapat yang dikemukakan oleh Cattell dipengaruhi oleh pandangan McDougall (1920) tentang kelompok, yaitu :
• Perilaku dan struktur yang khas dari suatu kelompok akan tetap ada walaupun anggota-anggotanya berganti.
• Pengalaman-pengalaman kelompok direkam dalam ingatan.
• Kelompok menunjukkan adanya dorongan-dorongan.
• Kelompok mampu berespons secara keseluruhan terhadap suatu rangsang yang tertuju pada salah satu bagiannya.
• Kelompok menunjukkan emosi yang bervariasi.
• Kelompok menunjukkan adanya pertimbangan-pertimbangan kolektif (bersama).
Cattell mengemukakan setidaknya membutuhkan tiga panel dalam suatu kelompok, yang terdiri atas : sifat-sifat sintalitas yaitu pengaruh dari adanya kelompok sebagai keseluruhan, baik terhadap kelompok lain maupun terhadap lingkungan; sifat-sifat struktur kelompok yaitu hubungan yang tercipta antara anggota kelompok, perilaku-perilaku di dalam kelompok, dan pola organisasi kelompok; dan sifat-sifat populasi yaitu sifat rata-rata dari anggota-anggota kelompok. Hubungan dari ketiga panel ini adalah saling ketergantungan. Selain dari tiga panel yang telah diuraikan tersebut, Cattell juga menyatakan adanya dua aspek penting pada kelompok, yaitu : eksistensi kelompok tergantung pada kebutuhan individu anggotanya dan kelompok-kelompok biasanya saling tumpang tindih.
Sumber :
http://newchoi.blogspot.com/2010/05/komunikasi-kelompok.html



Teori Produktivitas Kelompok
Teori Prestasi Kelompok (Theory of Group Achievement)
Teori Prestasi kelompok dikemukakan oleh Stogdill pada tahun 1959. Stogdill menganggap bahwa teori-teori tentang kelompok pada umumnya didasarkan pada konsep tentang interaksi yang memiliki kelemahan teoritis tertentu. Maka dari itu, Stogdill mengajukan teori prestasi kelompok. Teori yang dikemukakan oleh Stogdill ini, menyertakan:
~masukan (input)
~variabel media
~prestasi (output)

Teori ini merupakan hasil pengembangan dari teori-teori sebelumnya yang tergolong dalam tiga orientasi yang berbeda, seperti : orientasi penguat (teori-teori belajar), orientasi lapangan (teori-teori tentang interaksi), dan orientasi kognitif (teori-teori tentang harapan).

Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimuiai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back). Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :

a.Masukan dari anggota Masukan dari anggota merupakan sumber input.
Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).

b. Variabel media
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).

c. Prestasi kelompok
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang menentukan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).


sumber : Sumber : http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/teori-produktivitas-kelompok-dalam.html


Perbandingan Teori-Teori
Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimuiai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back).
Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :

a.masukan dari anggota
si yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota da

Masukan dari anggota merupakan sumber input. Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interakn hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).

b.variabel media

Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).

c.prestasi kelompok

Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang mjenentukkan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).

c.Perbandingan teori teori

Sintalitas adalah kepribadian yang khusus digunakan untuk mempelajari cara menguraikan dan mengukur sifat sifat dan perilaku kelompok.Menurut Cattell eksistensi suatu kelompok dapat memenuhi kebutuhan individu jika sebuah kelompok tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan anggota anggotanya.Sedangkan teori produktif kelompok lebih menekankan kepada proses terjadinya dalam kelompok itu sendiri.

Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok

Orientasi Teoritis dalam Dinamika Kelompok
Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok

Efektivitas kelompok dipengaruhi:
1. Tujuan → mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan
kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan
membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.
2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan
3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
Tanggung jawab
Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap

kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya
Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan)
Meningkatkan kohesivitas kelompok
4. Prosedur pengambilan keputusan → tepat dan fleksibel
5. Kekuasaan dan pengaruh → keahlian kemampuan
6. Konflik → kontroversi ide / opini
Pemicu : – kebutuhan
- kelangkaan sumber daya (uang, power)
- persaingan
Cara mengatasinya:
Harus bernegosiasi → sama-sama puas dan tidak memperlemah
Kerjasama
Saling ketergantungan
7. Kohesivitas meningkat
Saling menyukai
Ingin terus menjadi bagian kelompok
Puas terhadap keanggotaan
Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat
8. Kemampuan memecahkan masalah
Merasakan adanya masalah
Mencari dan menetapkan solusi
Mengevaluasi efektivitas solusi

Sumber : http://psikologikelompokrahmawati.wordpress.com/2010/10/03/orientasi-teoritis-dalam-dinamika-kelompok/

dinamika kelompok

Dinamika kelompok
• Dinamika kelompok erat kaitannya dengan psikologi sosial
• Objek studi psikologi sosial mempelajari tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi sosial
• Situasi sosial sangat berkaitan dengan adanya kelompok dan tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok

Mengapa dinamika kelompok?
Dinamika kelompok sebagai fenomena interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dan anggota kelompok berinteraksi dalam kelompok – kelompok sosial.

Fungsi dinamika kelompok
1. Membentuk kerja sama yang saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup ( membentuk jejaring / networking )
2. Memudahkan segala pekerjaan ( banyak pekerjaan yang tidak dapat dilakukan tanpa bantuan orang lain )
3. (terjadi pembagian tugas ) : Mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga lebih cepat, efektif, dan efisien
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat ( Dalam kelompok individu dapat memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki peranan yang sama dalam masyarakat. )

pengertian kelompok

Pengertian Psikologi Kelompok
1. Kelompok psikologi Dari Segi Persepsi berdasarkan asumsi bahwa anggota Kelompok Sadar dan mempunyai Persepsi Bersama mereka akan sales Artikel Baru anggota lain.
Misalnya adalah definisi dikemukakan Yang Dibuat Smith, 1945 (KESAWAN Shaw, 1979:4):
Kita mungkin mendefinisikan kelompok sosial sebagai init terdiri dari sejumlah organisme yang terpisah jamak (agen) yang memiliki persepsi kolektif persatuan mereka dan yang memiliki kemampuan untuk bertindak atau bertindak secara kesatuan loward lingkungan mereka.
KESAWAN hal Suami, Smith menggunakan Istilah kelompok sosial sebagai suatu unit Yang terdiri beberapa anggota tetap Permanent Yang mempunyai Bersama mereka Persepsi Tentang kesatuan.


2. Yang didasarkan Pengertian Motivasi PADA misalnya dikemukakan Dibuat Bass (KESAWAN Shaw, 1979:7), "Kami mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan individu yang keberadaannya sebagai koleksi adalah bermanfaat untuk individu." Titik vehicles PADA adanya pengertian lebih berharga Dari Kelompok individu terhadap -individu Yang Kelompok ADA KESAWAN. Bass menggunakan istilh Bukan kelompok sosial kelompok.

3. tetap Permanent Kelompok Pengertian ditempatkan adalah definisi Composition Komposisi Artikel Baru Dekat tetap Permanent ditempatkan Motivasi. Misalnya, pengertian Kelompok dikemukakan Dibuat Yang Mills (KESAWAN Shaw, 1979:8) menyatakan, "Hanya apa kelompok-kelompok kecil kita mengacu kepada? Sederhananya, mereka adalah unit terdiri dari dua atau lebih personts yang datang ke dalam kontak untuk tujuan dan yang menganggap kontak yang berarti "Dari APA Yang Dibuat disimpulkan Mills, kesimpulannya adalah Titik vehicles pengertian psikologi KESAWAN Dari Kelompok dilihat adanya tujuan dan atau Composition Komposisi. memandang Kontak KESAWAN adalah Kelompok bermakna.
Dibuat KARENA ITU, telah dipaparkan sebelumnya tinjauan Pembongkaran tetap Permanent ditempatkan Composition Komposisi JAUH regular tidak tetap Permanent Artikel Baru berbeda tinjauan ditempatkan Motivasi. KESAWAN hal Suami, Mills Istilah menggunakan kelompok kecil, kelompok atau kelompok Bukan Hanya sosial.

4. Kelompok Pengertian Yang dilihat Dari Segi interdependensi, saling bergantung yaitu Jumlah Artikel Baru Satu yang. Misalnya adalah definisi dikemukakan Yang Dibuat Fiedler (KESAWAN Shaw, 1979:9), yaitu: Dengan istilah ini (kelompok) kita umumnya adalah seperangkat individu yang berbagi nasib yang sama, yaitu yang saling bergantung dalam arti bahwa suatu peristiwa yang mempengaruhi satu anggota kemungkinan akan mempengaruhi semua. Apabila Kita analisis pandangan tetap Permanent ditempatkan interdependensi tidaklah berbeda JAUH Artikel Baru pandangan tetap Permanent ditempatkan ineraksi.

5. Contoh pandangan tetap Permanent ditempatkan Interaksi dapat dikemukakan sebagai berikut: grup A adalah sejumlah orang dalam interaksi dengan satu sama lain, dan inilah processthat membedakan interaksi kelompok dari agregat (Bonner KESAWAN Shaw, 1979:10).

6. Kelompok pengertian tetap Permanent ditempatkan ring dapat mengambil contoh pendapat Dari Sheriff Sheriff dan sebagai berikut: grup A adalah unit sosial yang terdiri sejumlah individuala yang berdiri dalam hubungan (lebih kurang) status yang pasti dan peran satu sama lain dan yang memiliki satu set nilai atau norma-norma sendiri yang mengatur perilaku anggota individu, pada akhirnya dalam hal konsekuensi ke grup (Sherif dan Sherif, 1956 KESAWAN Johnson dan Johnson, 2000).

Sumber: Walgito, Bimo.2007.Psikologi Kelompok.Yogyakarta: ANDI.

psikologi kelompok psikologi sosial

Psikologi Kelompok Psikologi Sosial
Secara garis besar, ada psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum membicarakan hal-hal yang bersifat umum. Misalnya, masalah berpikir dibicarakan secara umum atau masalah emosi dibicarakan secara umum.
Hal-hal yang khusus dibicarakan dalam psikologi khusus. Misalnya, berpikir anak dibicarakan secara khusus dalam Psikologi Anak atau bagaimana emosi remaja dibicarakan dalam Psikologi Remaja.
Salah satu psikologi khusus adalah Psikologi Sosial, yaitu psikologi yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam situasi sosial. Situasi sosial adalah situasi dimana terdapat interaksi antara individu satu dengan individu yang lain.
Dengan kata lain, Psikologi Sosial merupakan ilmu yang berkaitan dengan interaksi manusia (human interaction). Salah satu bagian Psikologi Sosial adalah Psikologi Kelompok.
Psikologi Kelompok adalah ilmu yang berkaitan dengan perilaku kelompok. Psikologi Kelompok memang membicarakan perilaku kelompok. Hubungan antara Psikologi Sosial dengan Psikologi Kelompok telah dibicarakan pula oleh Ivan Steiner (Hendrick,1990).

Psikologi kelompok adalah ilmu yg berkaitan dgn perilaku kelompokdan merupakan salah satu bagian dari psikologi sosial dan selanjutnya merupakan ilmu yang berkaitan dg interaksi manusia.

Sumber: Walgito,Bimo.2007.Psikologi Kelompok.Yogyakarta:ANDI.

Minggu, 17 Oktober 2010

individu dalam massa

Menurut Gustave le Ban, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologi tersendiri. Orang yang bergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan dilakukan bila individu itu trkadang dalam suatu massa. Sehingga massa itu akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, malarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti dikemukakan oleh Durkheim bahwa adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau low of mental unity (yaitu bahwa dalam massa adanya kesatuan mind, kesatuan jiwa, seperti yang dikemukakan olehnya, sebagai berikut:
Whoever be the individuals that compose it, however like ot unlike be their mode of life, thei occupations, their character, or their intellegiences, the fact that they have been transformed into a crowd puts them in possession of collective mind (Lih, Lindzey 1959)
Sedangkan menurut Allport (Lih Lindzey, 1959) sekalipun kurang dapat menyetujui tntang collective mind, tetapi dapat mamahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berfikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal kepercayaan (feeling) dan dalam perbuatan yang menampak (overt behaviour). Sedangkan Mc. Dougall menekankan pada adanya homogenity dalam panic (escape mob) seperti yang dikemukakannya:
“there is one kind of objecct in the presence of which no man t\remains indifferent and shich evokes in almost all men the same emotion, namely, inpending danger, hence the sudden appearance of imminent danger the characteristic and terrible phenomena of a panic. (Lih. Lindzey, 1959)
Di sampingmsifat-sifat yang telah disebukan di atas massa itu masih mempunyai sifat-sifat antara lain, yaitu:
a. Impulsif, ini beratti massa itu akan mudah memberikan respons terhadap rangsang atau stimulus yang diterimanya. Karena sifat impulsifnya ini, maka massa itu ingin bertindak cepat sebagai reaksi terhadap stimulus yang diterimanya.
b. Mudah sekali tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka untuk membangkitkan daya gerak massa diperlukan stimuli yang dapat menyinggung perassan massa yang bersangkutan.
c. Sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dati luar.
d. Tidak rasional, karena massa itu sugestibel, maka massa itu dalam berindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.
e. Adanya social facilitation (F. Allport) yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang disebabkan karena adanya aktivitas individu lain. Perbuatan individu lain dapat merangsang/ menguatkan perbuatan individu lain yang trgabung dalam massa itu. Menurut Tarde disebut imitation, sedangkan menurut Sighele disebut sugestion, dan menurut Gustave Le Bon sebagai Contagion and suggestion, dan dalam suasana ini terdapat suasana hipnotik (Lih. Lindzey, 1959)

jenis,penyebab,dinamika gerakan massa

Banyak teori yang mengupas tentang struktur pribadi manusia, salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Freud menyatakan bahwa struktur pribadi manusia itu terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Das Es atau The Id yaitu berupa dorongan-dorongan, nafsu-nafsu yang pada dasarnya itu semua membutuhkan pemenuhan, ingin muncul, ingin keluar.
b. Das Ich atau The Ego, yaitu merupakan sinsor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya, teruatama dengan norma-norma yang ada, di sini berfungsinya pikiran.
c. Das Uber Ich atau The Super Ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
Bila das es mau keluar, tetapi tidak diperbolehkan oleh das ich karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat, maka dorongan-dorongan/ das es kemudian ditekan masuk dalam kompleks tersedak, masuk dalam bawah sadar. Apa yang masuk dalam kompleks tidak mai, tidak hilang, tetapi dalam keadaan laten kompleks terdesak ke permukaan. Ke alam sadar pemunculan tersebut terjadi bila sensor yaitu das ich dalam keadaan tidak aktif atau kurang baik berfungsinya.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma atau aturan-aturan tertentu, yang merupakan pedoman-pedoman atau batasan-batasan yang membatasi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Maka dengan adanya norma-norma tersebut, sebagai anggota masyarakat baik tidak dapat berbuat seenaknya. Jadi ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menghalangi dorongan-dorongan yang ingin mendapat pemuasan, karena the ego yang berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Aras dasar uaraian tersebut di atas, dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya. Yaitu orang bertindak dalam massa adalah berdasarkan atas dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan dan sebagainya yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu, bila banyak hal yang ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul di permukaan bila keadaan memungkinkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat diambil langkah-langkah untuk pencegahannya yaitu sebagai berikut:
1) Menghindari hal-hal yang sekiranya dapat menimbulkan kekecewaan/ frustasi karena hal tersebut dapat menyebabkan sumber terjadinya massa aktif.
2) Menampung pendapat-pendapat yang ada permasalahan agar dapat segera diatasi.
3) Sebagai pemimpin yang baik harus dapat memberikan contoh kepada yang dipimpinnya, sebab pemimpin adalah sebagai tempat identifikasi dari yang dipimpinnya.
4) Sebagai seorang pemimpin sebaiknya bila memberikan janji-janji maka haruslah ditepati, jika tidak dapat menepati janji maka jangan memberikan janji agar tidak menimbulkan frustasi.
Tetapi apabila telah terjadi gerakan massa (massa aktif) maka pimpinan yang dikehendaki adalah pimpinan yang tegas, tidak ragu-ragu dan berani bertindak. Pimpinan yang ragu-ragu akan membuat massa menjadi kacau dan kehilangan arah, karena itu ada pendapat yang menyatakan bahwa barang siapa yang berani muncul di tengah-tengah massa, maka dialah yang akan memegang massa itu.




http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html

massa aktif dan massa pasif

Massa menurut Park dan Burgess (Lih. Lindzey, 1959) membedakan antara massa aktif dan massa pasif, massa aktif disebut mob, sedangkan massa pasif disebut audience. Dalam mob telah ada tindakan-tindakan nyata misalnya dimontrasi, perkelahian massal dan sebagianya. Sedangkan pada tindakan yang nyata, misal orang-orang yang berkumpul untuk menjadi mob, sebaliknya mob dapat berubah menjadi audience.


http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html

massa abstrak dan massa konkrit

Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya pesamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas, tidak terorganisir. Sedangkan yang dimaksud dengan massa konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
1) Adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya.
2) Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan sendiri dan sebagainya.
3) Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu. Antara massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi konkrit, dan sebaliknya massa konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan massa abstrak bubar tanpa adanya bekas. Apa yang dikemukakan oleh Gustave Le Bon dengan massa dapat disamakan dengan massa abstrak yang dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini sifatnya temporer, dalam arti bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.


http://www.mizan-poenya.co.cc/2010/08/makalah-psikologi-sosial.html

definisi massa

massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama[1]. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.

http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi-massa-mt-komassa.html

Minggu, 10 Oktober 2010

dyad

Dyad (berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘dua’). Fasilitator kami, Jack Wexler (Zyoah), sudah berpuluh tahun menjalankan metode ini, dan bahkan mengembangkannya ke berbagai format. Metode yang pertama kali digagas oleh seorang spiritualis bernama Charles Berner ini pada dasarnya adalah kontemplasi mendalam terhadap koan Zen yang didesain sedemikian rupa agar jerat logika pikiran dapat tertransendensi. Bedanya, jika seseorang lazimnya memecahkan koan Zen dengan bermeditasi diam berhari-hari, dalam Dyad koan tersebut digarap oleh dua orang sekaligus dalam bentuk mendengar dan mengungkap.

Mendengar dan mengungkap berbeda dengan bertanya dan menjawab. Dyad bukanlah percakapan. Meski pertanyaan tetap digunakan sebagai pancing, si penanya tidak mengharap jawaban, ia berperan sebagai cermin bagi pasangan Dyad-nya. Cermin sempurna tidaklah bereaksi, tidak mengevaluasi, tidak menjustifikasi, tapi hanya menawarkan keberadaannya secara total. Demikian pula dengan yang ditanya, ia tidak diharap memberi jawaban, melainkan mengungkap apa pun dalam medan kesadarannya yang terpancing oleh koan tersebut, baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal. Berbekal kail tunggal “tell me who you are”, satu putaran Dyad berlangsung selama 40 menit. Dalam satu putarannya, seseorang mendapat giliran empat kali menjadi pendengar, dan empat kali menjadi pengungkap.

http://www.dewilestari.com/b/category/meditasi/

Massa

Massa adalah suatu sekumpulan kelompok bersama yang tidak mengenal individualitas hanya perkumpulan yang terbentuk karena faktor kebersamaan ataupun persamaan yang sama. Massa bisa sangat tidak terkendali karena tidak terstruktural beda dengan organisasi.Hanya dikendalikan mendadak dan tidak ada pertanggung jawaban

contoh..massa tolak pilkada pada daerah tertentu

organisasi

organisasi adalah bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangkai percapaian suatu tujuan yang sama yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat bawahan dan atasan

Prof.Dr.Sondang p.Siagian


Contoh.partai politik

kelompok kecil

Kelompok itu sendiri berarti sekumpulan orang yang relative kecil yang masing-masing dihubungkan berdasarkan kesaamaan dan tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi kelompok tersebut.Sedangkan kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan, jumlahnya cukup kecil sehingga semua anggota dapat berhubungan lebih baik sebagai pengirim dan penerima

efek instrumental dari keanggotaan kelompok

Eefek instrumental keanggotaan adalah bagian dari keanggotaan itu sendiri.Maksud dari efek instrumental ialah suatu komunikasi antar anggota dan pengaruh dari kebersamaan suatu kelompok.Orang banyak akan melihat dari sisi ini karena orang memilih kelompok karena dia merasa sendiri dan ingin berkelompok

keanggotaan kelompok

Keanggotan kelompok mungkin unsur yang mulai hilang dari suatu kelompok.Contohnya semakin banyaknya anggota kelompok mereka hanya berkomunikasi atau berbicara tentang keanggotan melalui situs jejaring sosial.Unsur ini dianggap tidak terlalu penting untuk orang yang akan masuk suatu kelompok hanya sebagai syarat masuk dalam suatu kelompok

Tujuan Kelompok

Setelah ketertarikan interpersonal dan aktivitas kelompok terpenuhi maka orang-orang akan melihat tujuan kelompok tersebut.Tujuan ini bukan berarri tujuan individu tapi sebagai tujuan kelompok yang sebelumnya disetujui oleh anggota kelompoknya.Tujuan itu merupakan untuk apa berdirinya kelompok tersebut

aktivitas kelompok

Salah satu alasan mengapa orang mau masuk kelompok adalah aktivitas kelompok.Bagaimana aturan serta kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan oleh suatu kelompok.Contoh mungkin saya tertatik dengan yamaha mio seindonesia karena saya melihat aktivas yang ada di dalamnya seperti touring, baksos, dan berbicara masalah-masalah motor terupdate itu sendiri..FAktor ini mungkin yang paling berpengaruh dalam orang memilih kelompok-kelompok tertentu.

ketertarikan interpersonal

Ketertarikan interpersonal mengacu pada perasaan-perasaan positif terhadap orang lain. Ahli-ahli psikologi menggunakan istilah ini untuk mencakup berbagai pengalaman, termasuk rasa menyukai, pertemanan, kekaguman, ketertarikan seksual, dan cinta (Dayakisni & Yuniardi, 2008; Matsumoto, 2008).
Matsumoto (2008) juga menulis bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedekatan berpengaruh terhadap ketertarikan. Selain kedekatan tempat tinggal, daya tarik fisik juga cukup berpengaruh dalam hubungan interpersonal meski tampaknya daya tarik ini lebih penting untuk perempuan daripada untuk laki-laki. Hipotesis kesetaraan (matching hypotesis) memprediksi bahwa orang dengan ciri-ciri fisik yang kira-kira setara kemungkinan besar akan memilih untuk menjadi pasangan. Hipotesis kemiripan (similarity hypotesis) menyatakan bahwa orang yang hampir sama dalam usia, ras, agama, kelas sosial, pendidikan, kecerdasan, sikap, dan daya tarik fisik cenderung membentuk hubungan yang intim. Hipotesis keberbalasan (recipocity hypotesis) menyatakan bahwa orang yang akan cenderung balas menyukai orang lain yang menyukai mereka.
Triangular theory of love yang diajukan oleh Sternberg (2001) menyatakan bahwa cinta mempunyai tiga komponen dasar: (1) intimacy (keintiman), rasa kedekatan dan pertautan, Matsumoto (2008) menambahkan bahwa keintiman mengacu pada kehangatan, kedakatan, dan berbagai dalam sebuah hubungan; (2) passion (keinginan), rasa ingin bersatu dengan orang lain; dan (3) commitment (tanggung jawab), keputusan untuk memelihara hubungan dalam jangka waktu yang sangat lama, dan mengacu pada niat untuk mempertahankan hubungan meski dihadapkan pada berbagai kesulitan (Matsumoto, 2008).

Jumat, 09 April 2010

terapi autis

Ikan Lumba-lumba Bantu Terapi Stroke dan Autis

terapi lumba-lumba JAKARTA - Ikan lumba-lumba hidung botol ternyata bisa membantu terapi pengobatan untuk beberapa jenis penyakit. Di antaranya, stroke, autis, kanker, bahkan hingga down syndrom atau depresi berat. Bagaimana rasanya diterapi oleh lumba-lumba? Bisa rasa takut atau geli.

Ternyata ikan lumba-lumba yang dikenal sebagai mamalia sahabat manusia itu bisa membantu pengobatan terapi untuk jenis penyakit yang belum ada obatnya, Kepala Pusat Riset Teknologi Kelautan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Aryo Hanggono, menyatakan bahwa saat ini tim peneliti dari lima bidang keilmuan, yakni biologi kelautan, kedokteran hewan, psikologi, kedokteran, dan akustik sedang melakukan penelitian terhadap lumba-lumba yang membantu terapi pengobatan untuk beberapa pasien yang bertempat di salah satu hotel di Bali.

"Kami mencoba mencari penjelasan ilmiah mengapa ikan lumba-lumba bisa membantu pengobatan," katanya.

Penelitian yang dimulai semenjak 3 - 4 bulan yang lalu ini, kata dia, memang menunjukkan hasil positif. Buktinya pada uji terhadap salah seorang tokoh masyarakat Bali yang menderita stroke lumpuh kaki tampak menunjukkan perbaikan. Ketika sebelum terapi kaki tidak bisa digerakkan, namun setelah menjalani terapi akhirnya kakinya bisa digerakkan, bahkan saat ini si pasien sudah bisa berjalan kaki. Lama terapi pertama bagi pasien stroke ini adalah 10 hari dan selesai pada akhir 2007 kemarin. Namun pada awal 2008 ini, terapi pasien stroke itu dilanjutkan kembali. Kenyataannya, si pasien yang sudah berumur itu, kini sudah mulai bisa berjalan kembali.

"Ikan lumba-lumba itu memiliki kemampuan melakukan terapi baik melalui totokan, gigitan halus, kibasan tubuh, serta gelombang suara dari ikan ini," paparnya.

Selain itu uji juga dilakukan kepada salah seorang pasien yang mengidap kanker. Untuk pasien penyakit kanker saat ini terapi sudah berjalan selama seminggu. Aryo menyatakan, penjelasan mengenai tata cara ikan lumba-lumba memberikan terapi memang agak unik. Yakni, seorang pasien yang akan menjalani terapi harus ikut berenang dengan ikan lumba-lumba. Pasien tersebut dengan menggunakan pelampung ikut berenang dalam kolam air laut di mana lumba-lumba itu berada.

Untuk tahap pertama, biasanya tahap adaptasi di mana lumba-lumba hanya mengitari pasien yang mengapung di kolam. Baru tahap berikutnya, lumba-lumba akan menunjukkan reaksi dan mencoba berkomunikasi dengan pasien. Mulai totokan di kaki, tubuh, kepala, gigitan lembut, bahkan kibasan tubuh. Uniknya, bagian tubuh pasien yang ditotok atau disentuh oleh ikan lumba-lumba itu setiap harinya berbeda, sehingga tampak sistematis. Seolah ikan yang biasa dilatih untuk atraksi permainan ini tahu di mana letak saraf pasien yang mengalami sakit.

"Ini bukan pengobatan alternatif. Melainkan hanya komplemen. Jadi pengobatan medisnya tetap jalan. Terapi lumba-lumbanya juga jalan. Ini masuk kategori bioakustik," paparnya.

Penelitian terhadap potensi ikan lumba-lumba sebagai terapi ini memang akan terus dikembangkan. Bahkan kata dia, pada program penelitian tahun 2008 ini diprioritaskan untuk mengetahui pola spektrum dari gelombang suara lumba-lumba untuk pengobatan. Yakni pola seberapa besar spektrum frekuensi gelombang suara dari lumba-lumba itu untuk terapi berdasarkan jenis penyakit si pasien. Sebab, dari hasil rekam sonar frekuensi gelombang suara memang ada yang berbeda untuk tiap jenis penyakitnya.

Untuk itu para peneliti berniat untuk mengetahui polanya. "Sebab ternyata spektrum gelombang suara yang dikeluarkan ikan ini menunjukkan pola yang berbeda untuk jenis penyakit yang berbeda pula. Inilah yang masih kita pelajari," paparnya.

Di dunia medis, memang selama ini ada asumsi bahwa ikan lumba-lumba bisa membantu terapi. Namun itu hanya sebatas kepercayaan, dan belum ada pembuktian ilmiah. Bahkan Amerika Serikat juga meneliti ikan ini secara serius yang langsung ditangani oleh angkatan laut negara Paman Sam tersebut. Tentu saja, ikan lumba-lumba untuk sirkus dan terapi cara melatihnya berbeda.

Menurut Aryo, ikan lumba-lumba yang bisa dilatih untuk melakukan terapi adalah jenis jantan. Apabila riset ilmiah terhadap ikan ini berhasil, maka itu akan sangat potensial bagi dunia pengobatan di Indonesia. Sebab lautan di Indonesia memang melimpah ikan lumba-lumba jenis hidung botol. Namun tentu cara penangkapannya akan menemui kesulitan. Apalagi jika yang ditangkap adalah lumba-lumba betina guna dikembangbiakkan. Sebab biasanya perilaku ikan yang berkelompok ini, betina biasanya dilindungi oleh banyak lumba-lumba jantan.

"Kami berencana menangkap empat ekor ikan lumba-lumba tahun ini, untuk kemudian kami teliti dan kembangbiakan di pusat penelitian kami di Bali," ujarnya.

Peneliti Bioakustik DKP, Agus Cahyadi menyatakan bahwa fokus penelitian tahun 2008 ini tidak hanya dilakukan kelanjutan terapi namun juga komparasi dengan hasil pengobatan medis. Sehingga dilakukan pembuktian secara medis atas hasil terapi yang dilakukan oleh pasien subyek penelitian. Selain itu juga dilakukan analisa spektrum akuistik gelombang suara yang dikeluarkan ikan lumba-lumba per perlakuan terapi. Yakni berapa besar gelombang suara yang dikeluarkan apabila untuk badan atau kepala pasien.

Meski demikian, Agus mengaku belum bisa memecahkan rahasia mengapa ikan lumba-lumba bisa mengerti bagian tubuh yang sakit dari si pasien sehingga melakukan perlakuan terapi di sana. "Kita masih dalam pengkajian mengapa lumba-lumba seolah tahu di mana bagian tubuh pasien yang sakit. Mereka mencari sendiri dan tidak ada yang mengarahkan," tandasnya.

Buktinya menurut dia, bottle nose dolphin atau tursiops truncactus itu bisa bekerja dengan baik. Selama 10 kali terapi yang diberikan kepada 13 anak penyandang autis. Untuk penelitian ini, Tim DKP melibatkan pakar psikologi Australia, Jepang, dan Indonesia untuk menganalisa perkembangan mental si pasien.

Agus menjelaskan melalui 10 kali terapi pada penderita autis, dari 8 kriteria yang dinilai, 3 di antaranya menunjukkan hasil memuaskan. Yakni, terkait emosi, kontak mata, dan ketenangan. "Lima kriteria lainnya, yaitu kelincahan, motorik, rileksasi, fokus, dan perhatian belum menunjukkan hasil," tandasnya.

Untuk proses terapi, biasanya adaptasi membutuhkan waktu 1 hari. Kemudian tahap selanjutnya, peneliti mengumpulkan rangkaian transmisi suara lumba-lumba yang direkam melalui hidrophon. Setelah dilakukan analisis bioakustik, dalam satuan tiap 30 menit terdapat spektrum akustik gelombang optimal. Bioakustik, merupakan ilmu yang mempelajari suara dalam air, baik yang ditransmisikan maupun yang diterima.

"Kami harus mengonfirmasikan dengan kalangan kedokteran potensi frekuensi tersebut terhadap penderita stroke. Namun, terapi ini akan dikembangkan untuk metode penyembuhan kanker," ujarnya.(Abdul Malik/Sindo/mbs)
http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/162-ikan-lumba-lumba-bantu-terapi-stroke-dan-autis

autis

Kurikulum Khusus Penyandang Autis

PENDIDIKAN bagi anak penyandang autis tidak sama dengan anak biasa. Kurikulum pendidikan yang disiapkan umumnya sangat individual.

Data yang dimiliki Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan, penyandang autis yang mengikuti pendidikan layanan khusus ternyata masuk lima besar dari seluruh peserta sekolah khusus.

Jumlah terbesar adalah penyandang tuna grahita (keterbatasan intelektual) berat dan ringan sebanyak 38.545 peserta, tuna rungu 19.199 peserta. Diikuti kemudian penyandang tuna netra 3.218 peserta, tuna daksa 1.920 peserta dan autis sebanyak 1.752 peserta.

Di Indonesia, sekolah yang khusus menangani autis berjumlah 1.752 sekolah. Lima besar provinsi yang paling banyak mendirikan sekolah autis adalah Jawa Barat sebanyak 402 sekolah, Jawa Timur 263 sekolah, Daerah Istimewa Yogyakarta 131 sekolah. Kemudian diikuti Sumatera Barat dan DKI Jakarta yang masing-masing memiliki 111 sekolah untuk penyandang autis.

Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Departemen Pendidikan Nasional Eko Djatmiko Sukarso menyatakan, UU Sisdiknas No20 Tahun 2003 mengamanatkan kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan bagi semua masyarakat. "Pemerintah mengakui dan melaksanakan pendidikan khusus (PK) dan pendidikan layanan khusus (PLK) bagipenyandangautis," sebutnya.

Semua hal yang terkait dengan pembelajaran untuk anak-anak autis berpedoman pada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Namun begitu, Eko mengatakan, Diknas memberikan kebebasan kepada masing-masing sekolah untuk menentukan kurikulum bagi penyandang autis. Ini disebabkan setiap sekolah memiliki kebutuhan yang berbeda dalam mendidik penyandang autis.

Awal Psikolog dari sekolah khusus autis "Mandiga" di Jakarta, Dyah Puspita menyatakan, kurikulum autis harus dibuat berbeda-beda untuk setiap individu. Mengingat setiap anak autis memiliki kebutuhan berbeda. Ini sesuai dengan sifat autis yang berspektrum. Misalnya ada anak yang butuh belajar komunikasi dengan intensif, ada yang perlu belajar bagaimana mengurus dirinya sendiri dan ada juga yang hanya perlu fokus pada masalah akademis.

Penentuan kurikulum yang tepat bagi tiap-tiap anak, Dini Yusuf, pendiri homeschooluntuk anak autis "Kubis" di Jakarta mengatakan, bergantung dari assessment(penilaian) awal yang dilakukan tiap sekolah. Penilaian ini perlu dilakukan sebelum sekolah menerima anak autis baru. Biasanya, penilaian melalui wawancara terhadap kedua orangtuanya. Wawancara ini untuk mengetahui latar belakang, hambatan, dan kondisi lingkungan sosial anak.

Selain itu, penilain awal ini juga melalui observasi langsung terhadap anak. Lamanya penilaian awal ini, menurut Dini,berbeda-beda."Tetapi, dari sana, kami lalu menentukan jenis terapi dan juga kurikulum yang tepat buat sang anak," ujarnya. Biasanya, terapi ini akan digabungkan dengan bermain agar lebih menyenangkan bagi anak autis.

Kepala Sekolah khusus autis, AGCA Centre Bekasi Ira Christiana, mengatakan, sekolahnya memiliki berbagai macam bentuk terapi bagi penyandang autis. Di antaranya, terapi terpadu, wicara, integritas, dan fisioterapi. "Terapi apa yang diberikan tergantung dari kondisi anaknya," sebutnya.

Perlakuan terhadap penyandang autis di atas umur lima tahun berbeda dengan penyandang autis di bawah umur lima tahun. Terapi penyandang autis di atas umur lima tahun lebih kepada pengembangan bina diri agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. "Ini wajib hukumnya karena mereka sudah waktunya untuk sekolah," ujar Ira.

Jika penyandang autis yang berumur di atas lima tahun belum bisa bersosialisasi sama sekali, maka akan diberikan pelatihan tambahan yang mengarah kepada peningkatan syaraf motorik kasar dan halus. Bagi penyandang yang sudah bisa bersosialisasi, maka akan langsung ditempatkan di sekolah reguler, dengan catatan mereka harus tetap mengikuti pelajaran tambahan di sekolah khusus penyandang autis.

Penyandang autis di bawah lima tahun diberikan terapi terpadu seperti terapi perilaku dan wicara. Terapi perilaku bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan, meniru, dan okupasi. Terapi wicara dimulai dengan melakukan hal-hal yang sederhana, seperti meniup lilin, tisu, melafalkan huruf A,dan melafalkan konsonan.

Hal lain yang patut dicermati, menurut Ira, adalah konsistensi antara apa yang dilakukan di sekolah dengan di rumah. Jika terdapat perbedaan yang mencolok,kemajuan anak autis akan sulit dicapai. Anak mengalami kebingungan atas apa yang ada pada lingkungannya. Untuk itu, diperlukan komunikasi intensif antara sekolah dan orangtua.(sindo//nsa)
http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/163-kurikulum-khusus-penyandang-autis

anak autis

Dominasi bakteri patogen di saluran cerna yang kerap terjadi pada anak autis,memperburuk keadaan. Penelitian menunjukkan,pemberian probiotik bisa membantu.

Ada kaitan erat antara autisme dan disfungsi saluran cerna. Dua masalah pencernaan utama yang sering dialami oleh anak dengan autis yakni disbiosis (pertumbuhan jamur,bakteri,dll yang berlebihan) sehingga bakteri baik (probiotik) menjadi minoritas,dan ‘kebocoran usus’. Melonjaknya pertumbuhan jamur/bakteri patogen disaluran cerna menyebabkan radang pada dinding usus,sehingga lapisan usus “bocor”.

Menurut Inggrid S. Waspodo,peneliti pada Balai Pengkajian Bioteknologi BPPT dan dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya,hal ini menyebabkan saluran cerna tidak bisa menyerap mikronutrisi dengan baik.
Probiotik Membantu Anak Autis
More from the author
• Becoming Healthy And Fresh With Meditation
• Tricks for Choosing Wedding Ring
• What is Hypnobirthing?
Bahkan toksin dan antigen ikut masuk. Ini sebabnya,mengapa anak autis sering mengalami masalah dengan saluran cerna seperti sembelit dan/atau diare.

Ada penelitian yang menunjukkan,populasi bakteri clostridium pada anak autis sangat tinggi. Selain menyebabkan gangguan pencernaan,bakteri ini juga memproduksi neuro-toxins (racun syaraf) yang secara potensial bisa menyebabkan autisme atau sebagai faktor pendukung terjadinya autisme. Kolitis (radang usus besar) juga kerap terjadi. Kondisi saluran cerna pada penyandang autis disebut autistic enterocolitis. Dua laporan ilmiah yang dipublikasi di Lancet (1999) dan American Journal of Gastroenterology (2000) melaporkan,kolitis turut menghambat perkembangan anak.

Dari sudut pandang neurologi,usus adalah “otak kecil”.

Ada neurotransmitter dan neuroreceptor di usus,yang berkoresponden dengan yang ada di otak. Terganggunya penyerapan nutrisi akibat saluran cerna yang tidak sehat,membuat membran saluran cerna dan otak kekurangan nutrisi sehingga perkembangannya terganggu.

Untuk itu,penting untuk menghindarkan anak autis dari makanan yang tidak bisa dicernanya. Utamanya adalah semua makanan yang mengandung gluten (protein gandum) dan kasein (protein susu). Selain itu pemberian probiotik juga bisa membantu menyehatkan pencernaan anak autis. Penelitian menunjukkan,anak autis memiliki ketidakseimbangan flora usus;bakteri patogen lebih banyak daripada bakteri baik. Salah satu cara untuk menyeimbangkannya adalah dengan pemberian probiotik sehingga bakteri jahat bisa ditekan. Probiotik juga menghasilakn enzim tertentu yang bermanfaat ‘menambal’ usus yang ‘bocor’.

Lactobaccilus casei Shirotastrain yang terkandung dalam minuman susu fermentasi bisa membantu. Berdasarkan penelitian Lactobaccilus secara kompetitif dapat menekan pertumbuhan Clostridium . Pemberian probiotik pada anak autis (usia 4-8 tahun) memberikan hasil positif. Saat diberikan probiotik,konsentrasi dan tingkah laku mereka membaik.
http://www.free-press-release.com/news/200905/1243319068.html

autis

GURU ANAK AUTIS HARUS PUNYA MENTAL KUAT

Saturday, 27 March 2010 16:48

Guru untuk membina anak penderita Autis harus mempunyai mental kuat, karena murid yang dihadapi memiliki kondisi berbeda dengan orang normal.
Palembang, 27/3 (Antara/FINROLL News) - Guru untuk membina anak penderita Autis harus mempunyai mental kuat, karena murid yang dihadapi memiliki kondisi berbeda dengan orang normal.

Ketua Yayasan Bina Autis Mandiri Palembang, dr Muniyati Ismail di Palembang, Sabtu mengatakan, guru yang membina anak di yayasan ini harus punya mental yang lebih dan sabar karena murid kadang-kadang sering berprilaku di luar dugaan.

Dia mencontohkan, sebelumnya pernah terjadi saat guru baru mengajar, ternyata prilaku murid di yayasan itu yang luar biasa sehingga pihaknya "terpaksa" membantu pembina tersebut supaya kendala dihadapi tidak berlanjut.

Bahkan, kadang-kadang bila belum mengerti kondisi anak bisa-bisa pengajar kewalahan menghadapi prilaku anak Autis tersebut, kata dr Muniyati pendiri Yayasan Bina Autis Mandiri itu.

"Jadi guru yang mengajar anak Autis harus memiliki mental kuat dan sabar, sehingga pelajaran diberikan dapat diserap anak "cacat mental" itu," katanya.

Sehubungan itu, menurut dia, guru yang diterima mengajar di Yayasan Bina Autis Mandiri Palembang, mereka dikursuskan lagi supaya bisa mengetahui prilaku anak tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan, para guru yang membina anak Autis ini dari berbagai disiplin ilmu, namun juga harus diberikan ilmu khusus.

Dikatakannya, para guru yang mengajar di yayasan tersebut sekarang ini sudah menyatu dengan anak-anak didiknya, sehingga pelajaran diberikan dapat diterima dengan baik.

Yayasan Bina Autis Mandiri sekarang ini memiliki murid sebanyak 97 orang, dan dari jumlah itu sebagian besar mereka telah duduk di kelas satu hingga kelas enam sekolah dasar.

Yayasan itu mulai didirikan pada Januari 2003, dan setahun kemudian pihaknya mendirikan sekolah dasar, kata dia lagi. (T.U005)
________________________________________
________________________________________





http://news.id.finroll.com/home/archive/242383-guru-anak-autis-harus-punya-mental-kuat.html

terapi autis

Terapi Musik untuk Bangkitkan Konsentrasi Anak Autis
Admin on Sat Feb 02, 2008 9:22 am
SALAH satu metode untuk menangani anak autis yakni memberikan pelajaran musik untuk menggugah konsentrasi mereka. Koordinator sekolah musik Gita Nada Persada Hani Yulia Adinda menyatakan, ada dua tahapan pembelajaran musik anak autis, yakni tahap dasar dan lanjutan.

Pada tahap dasar, anak autis cukup diberikan pengenalan nada saja, misalnya suara ketukan maupun bunyi-bunyian alat musik seperti drum. Setelah mengenal nada dasar, kemudian siswa masuk tahap lanjutan dengan diberikan musik yang lebih beralur seperti piano. Untuk sampai pada tahap lanjutan, tergantung keseriusan serta daya tangkap masing-masing anak autis. Agar usaha membangkitkan konsentrasi siswa lebih cepat, sekolah musik Gita Nada Persada juga mendatangkan psikolog untuk membantu pola berpikir anak autis. Untuk itu, tiap minggu ada pelayanan konsultasi psikologi yang dilakukan bagi siswa Gita Nada persada.

''Namun, akhir-akhir ini yang minta bantuan psikologi bukan si anak autis, melainkan guru musik yang mengajarnya setiap hari. Maklum, tingkah laku anak autis yang berlebihan membuat pikiran para guru tegang. Jadi, mereka membutuhkan bantuan psikolog," papar Adinda sambari tersenyum.

Selain itu, peranan orangtua juga menjadi faktor penentu keberhasilan anak autis menjalani hidup, baik dari pola kehidupan sehari-hari siswa maupun ritme belajar yang dilakukan kepada anak autis di rumah. "Jam tidur juga harus dijaga. Perhatian orangtua dituntut bisa mengendalikan pola hidup anaknya. Kalau tidak, konsentrasinya bisa bubar," tuturnya.

Dengan belajar musik, anak autis bisa menemukan konsentrasinya. Nada dan ketukan musik yang keluar dari piano dan drum mampu menembus arah pikirannya.

Seperti yang dilakukan Milka Rizki Bramasto (6), salah seorang siswa Gita Nada Persada. Dia begitu tenang saat jemarinya menari di atas tuts piano meski suaranya tidak beraturan. Maklum, Milka hanya bisa memainkan tiga tangga nada piano, yakni do, re, dan mi. Namun, dengan bermain musik, dia sedikit bisa mengatur konsentrasi yang ada di pikirannya. Ketukan nada yang keluar dari piano mampu menggugah daya ingat serta fokus seorang anak yang menderita autis. Sesekali, Milka bertingkah berlebihan dengan memukul badan piano. Reaksi yang berlebihan seperti itu sering dilakukan anak autis. Apa yang mereka inginkan juga harus segera terwujud. Pengajar musik Gita Nada Persada Trie Aprianto menuturkan, mengajarkan musik kepada siswa autis harus memiliki kesabaran tinggi.

Biasanya, para siswa sering bertingkah aneh. Pasalnya, antara tindakan serta pikirannya sering tidak bisa menyambung. "Kalau pertama kali mereka bermain musik, biasanya marah-marah tanpa sebab. Bahkan, ada yang sampai menangis histeris. Semua itu respons dari anak autis melawan kesadaran mereka," ujar Arie ketika ditemui dalam Pentas Musik Gita Persada di Hotel Santika, Surabaya. Untuk memahami musik, biasanya anak autis membutuhkan waktu dua tahun.

Sang anak juga bisa mengontrol dirinya sendiri. Untuk memberikan pelajaran, ada dua guru yang menangani seorang siswa. Satu guru bertugas mengajar cara bermain musik, sedangkan satu guru lainnya memegang tubuh anak autis. Kalau tidak dilakukan dua guru, bisa kerepotan. "Kalau tidak dua guru yang menangani, si anak autis bisa melompat-lompat dan main pukul. Jadi, mereka harus diarahkan dengan tindakan ekstra," pungkasnya.


http://omphonk.forumotion.com/konsultasi-f9/terapi-musik-untuk-bangkitkan-konsentrasi-anak-autis-t12.htm

anak autis

Usia Ibu Hamil Pengaruhi Risiko Anak Autis
Ibu hamil usia 40 tahun ke atas memiliki risiko tinggi melahirkan anak autis.
Selasa, 9 Februari 2010, 16:01 WIB
Pipiet Tri Noorastuti



VIVAnews - Usia ayah dan ibu ternyata mempengaruhi risiko anak lahir dengan gangguan autisme. Ibu yang hamil di usia 40 tahun ke atas memiliki risiko tinggi melahirkan anak autis. Ayah usia 40 tahun ke atas juga dapat meningkatkan risiko kelahiran anak autis jika menghamili wanita usia di bawah 30 tahun.

Demikian studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari Universitas California Amerika Serikat terhadap lima juta kelahiran, seperti dikutip dari laman Associated Press, Senin, 9 Februari 2010.

Ibu hamil usia 40 tahun ke atas memiliki risiko melahirkan anak autis sebesar 50 persen dibandingkan ibu hamil usia 20-an tahun. Sedangkan ayah usia 40 ke atas yang menghamili wanita usia 20-an tahun meningkatkan risiko anak lahir autis sebesar 36 persen.

Meski demikian, studi yang dipaparkan dalam Jurnal Penelitian Autisme pada Minggu pekan lalu itu menunjukkan bahwa wanita hamil usia 40 tahun ke atas yang melahirkan anak autis tergolong sedikit. Jumlahnya tak lebih dari empat anak autis dari setiap 1.000 kelahiran.

Studi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor lain seperti terapi kesuburan yang banyak dilakukan wanita dan pria usia 40 tahun ke atas yang ingin memiliki anak. Juga kemungkinan penyakit degeneratif yang mulai menyerang usia itu seperti diabetes, dan racun kimia yang terakumulasi dalam tubuh.

"Kami juga mempelajari faktor lingkungan seperti produk rumah tangga yang digunakan, terapi medis, diet, suplemen yang dikonsumsi, dan adanya infeksi," kata Irva Hertz-Picciotto, salah satu peneliti.

Hertz-Picciotto mengatakan, studi tersebut bukan dalam rangka menyalahkan orangtua yang memproduksi anak di usia tua. Studi dilakukan lebih untuk mencari tahu kaitan usia orangtua dan gangguan autisme pada anak.

Maureen Durkin, peneliti dari Universitas Wisconsin yang juga mempelajari hubungan usia orangtua dan autisme pada anak, mengingatkan para orangtua agar tak terlalu cemas dengan hasil penelitian itu. Meski risiko ada, tetapi banyak ayah dan ibu usia lebih 40 tahun yang melahirkan anak sehat dan normal.

tanda-tanda autis

tanda-tanda Anak Autis (Deteksi Dini Sungguh Penting!)
Autis terjadi pada 1 dibanding 700 anak. Umumnya terjadi pada anak laki-laki. Otak anak autis tidak berkembang secara wajar. Hasilnya adalah sikap tertutup/introvert. Anak-anak autis tidak ingin berinteraksi dengan lingkungan. Sikapnyas semaunya dan tidak menurut. Sebenarnya, autisme bisa dideteksi sejak bayi. Sesungguhnya, apa sih tanda-tanda anak autis?
Saat Bayi Baru Lahir
Bayi Anda cenderung tidak merespon kehadiran orang-orang sekitar, tidak ingin melakukan kontak mata dan cenderung tertarik dengan objek yang bergerak. Atau ia lebih banyak diam, tak nangis berjam-jam. ia
Saat Bayi Berusia Setahun
Bayi yang berusia setahun tapi tidak memiliki kemampuan utama sebagaimana yang dimiliki bayi pada umumnya, bisa jadi ia autis. Tapi bisa saja kok dia nggak autis, cuma belum mencapai kemampuan itu. Kemampuan utama yang umum dikuasai bayi setahun antara lain merangkak, berdiri dengan bantuan, merespon orang lain dengan senyum, tawa, cemberut, dll. Bayi tahun pertama juga berusaha mengucapkan sebuah kata sederhana, menggerakkan tangan, tepuk tangan atau gerak sederhana lainnya.
Saat Berusia Dua Tahun
Anak tidak tertarik pada orang-orang terdekatnya bahkan sang ibu. Ia jarang menatap dan tidak melihat pada objek yang diinginkan, tak dapat mengucapkan kata, kehilangan kata-kata padahal sudah dia kuasai, sering mengulanggerakan misalnya goyang tangan atau ayun tubuh ke muka-belakang, tidak ingin bermain, sering berjalan jinjit.
Saat Tahun Ketiga-Kelima
Merupakan kumpulan gejala pada tahun sebelumnya, ditambah obsesinya oleh suatu objek tertentu, misalnya game, rutinitas, susunan atau keteraturan benda, sangat tidak nyaman jika keteraturan atau susunan benda yang ia sukai terganggu, nggak tahan suara keras yang sebenarnya tak mengganggu anak pada umumnya, tak suka disentuh dan dipeluk.
Bila putra-putri Anda memiliki gelaja di atas, periksakan ke dokter spesialis. Penanganan antara anak autis satu dengan lainnya berbeda-beda. Namun kesamaannya adalah, mereka wajib disayangi. Berikan cinta dan kasih sayang layaknya pada anak normal. Anak autis merupakan anak spesial karena memiliki kemampuan yang berbeda dengan anak umumnya. Maka penanganannya pun harus spesial. Penderita autis bisa disembuhkan dengan kerajinan dan ketelatenan orangtua dan pengasuhnya.
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1973892-tanda-tanda-anak-autis-deteksi/

autis

Kabut Asap Bisa Sebabkan Anak Autis
Kamis, 1 April 2010 - 20:03 wib
Banda Haruddin Tanjung - Okezone

PEKANBARU - Ratusan anak di Riau saat ini tercatat penderita autis. Salah satu penyebab munculnya autis dikarenakan kabut asap yang kerap menyelimuti provinsi itu.
Sebagaian lahan di Riau merupakan kawasan gambut yang setiap tahunnya mengalami kebakaran hutan. Karena itu, pemerintah diminta untuk memperhatikan anak-anak autis.

“Salah satu penyebab anak-anak mengidap penyakit autisme adalah karena kabut asap. Selain itu faktor lainnya seperti terjadi kesalahan saat kehamilan sang ibu maupun saat persalinan,” ujar seorang psikolog anak saat mengikuti dukungan seribu tanda tangan untuk anak autis di depan kantor Wali Kota, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru, Kamis, (1/4/2010).

Menurut dia, gejala yang menonjol pada penderita autis, di antaranya anak yang cenderung cuek kepada linkungan dan susah berinteraksi dengan siapa saja. Selain itu, anak penderita autis sering menjilat-jilat dinding atau suka memutar benda yang bisa dipermainkannya seperti ban mobil mainan dan kepas angin. Hal itu dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan penyakitnya.

“Sebenarnya mereka juga diberi kelebihan yang potensial yang harus digali, seperti mereka itu pandai mengambar atau mewarnai, bermain musik,” paparnya.

Sementara itu, kordinotor aksi Hamdani, mengatakan saat ini di Pekanbaru saja terdapat sedikitnya 300 anak yang mengalami autis. Menurutnya, anak-anak tersebut diberi kasih sayang dan mendapat perharian serius dari pemerintah dengan memberi mereka sekolah khusus.

Untuk menangani anak autis, lanjutnya, sudah dibentuk wadah Ikatan Terapis Special Needs Child (Ikatrasc).

“Ikatrasc adalah tempat berkumpulnya seluruh para pendidik dan terapis anak. Fungsinya antara lain memotivasi orangtua yang anaknya mengalami autis agar jangan putus asa dan menghilangkan mitos bahwa Autis identik dengan keterbelakangan,” ujar Hamdani yang juga Ketua Ikatrasc Riau.
(ton)

autis

AUTISME atau disebut dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD), hingga kini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Meski demikian, saat ini sudah ada beberapa langkah tepat untuk penderita autis agar dapat memiliki kemampuan bersosialisasi, bertingkah laku, dan berbicara.

Anak yang menderita autis sebenarnya dapat diketahui sejak usia dini. Karena umumnya gangguan ini muncul sebelum anak berusia tiga tahun. Hanya kebanyakan orangtua kurang aware dengan gejala yang timbul pada anaknya hingga usia empat tahun.

Padahal pada usia tersebut, anak sudah larut dengan dunianya sendiri sehingga tidak bisa berkomunikasi dan berinterkasi dengan teman-teman dan lingkungannya. Ketika kondisi tersebut terlambat diketahui, maka langkah utama yang harus dilakukan ialah memfokuskan kelebihan anak di bidang tertentu yang dikuasainya.

Nah, kunci sukses untuk membantu para orangtua atau keluarga agar penderita autis dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, maka seluruh anggota keluarga harus turut langsung membantu para penderita ini berusaha melakukan hal itu.

Menurut dr Irawan Mangunatmadja, Sp.A(K), pakar autis indonesia, beberapa keganjalan yang sering dilakukan oleh penderita autis dapat dibantu dengan melakukan empat macam terapi. Saat ini sudah terdapat beberapa terapi bagi penderita autis, baik itu terapi perilaku - ABA, terapi sensori integrasi, terapi okupasi, terapi wicara maupun terapi tambahan seperti terapi musik, AIT, Dolphin Assisted Therapy.

"Terapi perilaku - ABA merupakan terapi gentak untuk memperbaiki perilaku anak autis yang sering menyimpang. Salah satu hal yang dapat dilakukan ialah bersuara keras saat memberikan perintah pada anak. Kalau anak tidak mau melakukan apa yang diperintahkan, maka harus mengagetkan mereka," kata dr Irawan dalam seminar yang diselenggarakan di Kantor Pusat Sun Hope Indonesia, belum lama ini.

Terapi sensori integrasi, sambungnya, khusus ditujukan pada fungsi biologis otak. Sehingga otak melakukan segala sesuatu dengan benar. Sementara itu, terapi okupasi dilakukan untuk memperbaiki aktivitas penderita autis. Selain itu ada juga terapi wicara yang dilakukan untuk membantu penderita autis yang mengalami gangguan bicara agar bisa berbicara kembali.

Ternyata agar anak autis dapat kembali di tengah-tengah keluarganya, tak hanya langkah terapi saja yang dilakukan. Pemberian nutrisi tepat bagi penyandang autis juga harus diperhatikan. Karena pada beberapa studi menunjukkan bahwa anak yang mengalami autisme ternyata juga alergi terhadap makanan tertentu.

Menurut ahli gizi Sun Hope Indonesia, Fatimah Syarief, AMG, StiP, orang tua perlu memerhatikan beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari seperti makanan yang mengandung gluten (tepung terigu), permen, sirip, dan makanan siap saji yang mengandung pengawet, serta bahan tambahan makanan.

"Penderita autis umumnya mengalami masalah pencernaan terutama makanan yang mengandung casein (protein susu) dan gluten (protein tepung)," kata Fatimah saat dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Rabu (30/4/2008).

Selain asupan makanan yang tepat, suplementasi pun perlu diberikan pada pasien autis mengingat adanya gangguan metabolisme penyerapan zat gizi (lactose intolerance) dan gangguan cerna yang diakibatkan karena konsumsi antibiotik dengan pemberian sinbiotic (kombinasi Sun Hope probiotik dan enzymes sebagai prebiotik).

"Meski suplemen penting diberikan pada penderita autis, hal yang paling tepat dilakukan adalah memberikan pengaturan nutrisi yang tepat. Ketika makanan tidak tepat masuk ke dalam tubuh, maka akan masuk ke usus halus dan tidak tercerna dengan baik. Akhirnya makanan tersebut keluar melalui urin, karena material tersebut sifatnya toxic (racun) sehingga terserap ke otak. Hal tersebut menyebabkan anak autis semakin hiperaktif," jelasnya panjang lebar.

Tak hanya itu saja, untuk membantu mengurangi gejala hiperaktif dan membantu meningkatkan konsentrasi dan perbaikan perilaku, suplementasi omega 3 yang terdapat pada Sun Hope Deep Sea dapat dijadikan alternatif.(nsa)


Penanganan Tepat pada Anak Autisme
Rabu, 30 April 2008 - 16:00 wib
text TEXT SIZE :
Share
Chaerunnisa - Okezone

terapi autis

Terapi Gelombang Otak Untuk Anak Autis



Detail Produk:



Nama Produk: Terapi Autis

Ukuran Keseluruhan: 655 MB Format MP3 dan WAV + Ebook petunjuk penggunaan dan Ebook keterangan isi produk.

Dalam CD Terapi Gelombang Otak Terapi Autis ini ada 4 versi :

*

First Edition Format WAV 302 MB Durasi: 30:00 Menit.
*

First Edition Format MP3 27,4 MB Durasi: 30:00 Menit.
*

Second Edition Format WAV 297 MB Durasi 29:30 Menit.
*

Second Edition Format MP3 27 MB Durasi 29:30 Menit.

Harga Rp 125.000,- (belum termasuk ongkos kirim)



Keterangan:

Orang tua dari seorang anak yang menderita autis umumnya rela membayar berapapun asalkan anaknya bisa disembuhkan. Namun seringkali sangat sulit untuk menemukan terapi yang tepat untuk menyembuhkan atau paling tidak meringankan beban orang tua dan anak penderita autis.

Autisme masih menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya oleh kedokteran. Para pakar belum sepakat soal penyebab penyakit ini. Namun, sebagian pakar setuju bahwa sindrom autis terjadi karena kelainan pada otak.

Hingga kini, bisa tidaknya autis autis disembuhkan (total) juga masih menjadi pertentangan dalam dunia kedokteran dan psikologi. Namun, orang tua hendaknya harus mencoba berbagai terapi. Setidaknya dengan terapi keadaan si anak lebih baik.

Saat ini, ada berbagai terapi autis, baik yang diakui oleh dunia medis maupun yang masih bedasarkan disiplin ilmu tradisional. Macam-macam terapi autis diantaranya:

1. Terapi akupunktur. Metode tusuk jarum ini diharapkan bisa mensimulasi sistem saraf pada otak hingga dapat bekerja kembali.
2. Terapi musik. Lewat terapi ini, musik diharapkan memberikan getaran gelombang yang akan berpengaruh terhadap permukaan membran otak. Secara tak langsung, itu akan turut memperbaiki kondisi fisiologis. Harapannya, fungsi indera pendengaran menjadi hidup sekaligus merangsang kemampuan berbicara.
3. Terapi balur. Banyak yang yakin autisme disebabkan oleh tingginya zat merkuri pada tubuh penderita. Nah, terapi balur ini bertujuan mengurangi kadar merkuri dalam tubuh penyandang autis. Caranya, menggunakan cuka aren campur bawang yang dilulurkan lewat kulit. Tujuannya melakukan detoksifikasi gas merkuri.
4. Terapi perilaku. Tujuannya, agar sang anak memfokuskan perhatian dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Caranya dengan membuat si anak melakukan berbagai kegiatan seperti mengambil benda yang ada di sekitarnya.
5. Terapi anggota keluarga. Orangtua harus mendampingi dan memberi perhatian penuh pada sang anak hingga terbentuk ikatan emosional yang kuat. Umumnya, terapi ini merupakan terapi pendukung yang wajib dilakukan untuk semua jenis terapi lain
6. Dan terakhir, adalah terapi lumba-lumba. Telah diketahui oleh dunia medis bahwa di tubuh lumba-lumba teerkandung potensi yang bisa menyelaraskan kerja saraf motorik dan sensorik pendeerita autis. Sebab lumba-lumba mempunyai gelomba sonar (gelombang suara dengan frewkuensi tertentu) yang dapat merangsang otak manusia untuk memproduksi energi yang ada dalam tulang tengkorak, dada, dan tulang belakang pasien sehingga dapat membentuk keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Selain itu, gelombang suara dari lumba-lumba juga dapat meningkatkan neurotransmitter.

Terapi anak autis dengan lumba-lumba sudah terbukti 4 kali lebih efektif dan lebih cepat dibanding terpi lainnya. Gelombang suara yang dipancarkan lumba-lumba ternyata berpengaruh pada perkembangan otak anak autis.

Menurut pihak yang menjual CD Terapi Anak Autis ini kepada kami, bedasarkan keberhasilan terapi gelombang lumba-lumba, maka CD Terapi Anak Autis ini diciptakan. Gelombang suara yang dihasilkan oleh lumba-lumba bisa direkam, dan ditiru pola gelombangnya untuk diproduksi secara digital. Dan CD ini adalah hasil karya digita yang "meniru" pola gelombang suara lumba-lumba untuk penyembuhan.

kami, sebagai pemilik tokoTOP.com, bukanlah seorang ahli dalam pengobatan anak autis. kami bukan dokter atau psikolog. Namun kami tahu, CD Terapi Anak Autis sudah membantu banyak orang. Puluhan orang tua yang sudah membeli CD ini mengabarkan perkembangan motorik dan kognitif anak autis mereka lebih cepat dan lebih baik dibanding sebelum menggunakan CD Terapi Anak Autis ini.

kami tidak menjamin CD Terapi Anak Autis yang harganya sangat terjangkau ini bisa membuat anak autis sembuh/normal 100%, tapi mendengar penuturan para pembeli CD Terapi Anak Autis ini, kami sangat yakin bahwa CD ini akan sangat membantu kemajuan anak autis. Oya... perlu anda ingat, CD Terapi Anak Autis bukanlah pengobatan utama, melainkan hanya sebagai terapi pelengkap untuk anak autis. Tetaplah berkunjung ke dokter atau ahli lainnya untuk memeriksakan anak anda tercinta.

Banyak anak autis yang tidak mendapat kesempatan menikmati terapi lumba-lumba. Mungkin karena masalah biaya atau memang karena di kota tempat anda tinggal tidak ada tempat terapi lumba-lumba. Namun dengan CD Audio Branwave Terapi Anak Autis yang meniru pola gelombang lumba-lumba, masalah biaya dan kelangkaan terapi lumba-lumba sudah bisa diatasi.

CARA MENGGUNAKANNYA sangat mudah..! Anda putar saja CD Terapi Anak Autis ini di ruangan atau tempat bermain anak anda. Boleh juga diputar di kamar tidur, saat anak anda sedang tidur. Anda tida perlu memaksa anak Anda untuk konsentrasi mendengarkannya. Putar saja CD ini seperti memutar musik. Meskipun anak tidak mendengarkan, otak anak tetap merespon rangsangan gelombang suara frekuensi tertentu yang keluar dari speaker. CD ini bisa diputar dengan semua perangkat elektronik yang bisa memutar mp3. Gunakan speaker stereo untuk hasil tebaik. Sekedar informasi, sekarang di pasaran harga speaker active stereo sekitar 300ribuan. CD Audio Brainwave Terapi Anak Autis ini sangat aman digunakan oleh siapapun, semudah mendengarkan musik.



http://www.gelombangotak.com/terapi_anak_autis.htm

down syndrome

Down Syndrome
By admin on April 12th, 2008
Down Syndrome / sindrom down merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21) akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.
Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr. John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada tahun 1970-an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
Gejala
Tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas. Tanda yang paling khas pada anak yang menderita Down Syndrome adalah adanya keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak (Olds, London, & Ladewing, 1996).
Penderita sangat sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds).
Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebakan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain. Pada sistem pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia). Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah. Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. Kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan Down Syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko melahirkan anak dengan Down Syndrome lebih tinggi. Down Syndrome tidak bisa dicegah, karena merupakan kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. Jumlah kromosom 21 yang harusnya cuma 2 menjadi 3. Penyebabnya masih tidak diketahui pasti. Yang dapat disimpulkan sampai saat ini adalah makin tua usia ibu makin tinggi risiko untuk terjadinya Down Syndrom. Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan dengan analisis kromosom dengan cara pengambilan CVS (mengambil sedikit bagian janin pada plasenta) pada kehamilan 10-12 minggu) atau amniocentesis (pengambilan air ketuban) pada kehamilan 14-16 minggu.
Pemeriksaan diagnostik
Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan, antara lain:
• Pemeriksaan fisik penderita
• Pemeriksaan kromosom
• Ultrasonography
• ECG
• Echocardiogram
• Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)
Pengobatan
Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kelainan ini. Pada tahap perkembangannya, penderita Down Syndrome juga dapat mengalami kemunduran dari sistim penglihatan, pendengaran maupun kemampuan fisiknya mengingat tonus otot-otot yang lemah. Dengan demikian penderita harus mendapatkan support maupun informasi yang cukup serta kemudahan dalam menggunakan sarana atau fasilitas yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik maupun mentalnya. Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi adanya defek pada jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih cepat meninggal dunia akibat adanya kelainan pada jantung tersebut.

down syndrome

JAKARTA, KOMPAS.com — Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui penyebab pasti down syndrome atau gangguan keterbelakangan mental. Down Syndrome adalah suatu kelainan kromosom pada kromosom 21 di mana terjadi penambahan jumlah kromosom.

Kromosom manusia ada 22 pasang. Pada mereka yang terkena down syndrome, kromosom yang ke-21 ada tambahan kromosom atau perpindahan
kromosom dari tempat lain sehingga menjadi kromosom 21 plus yang
kita kenal trisomi 21.

Akibat adanya penambahan kromosom, akan terjadi gangguan pada anak. Biasanya gangguan itu pada saraf, tulang, kulit, jantung, dan fungsi pencernaan.

Pasien down syndrome ini mempunyai wajah yang khas, misalnya karena ada gangguan pada pertumbuhan tulang, maka tulang dahinya lebih datar, jembatan mata lebih datar, mata kiri dan mata kanan agak berjauhan, posisi daun telinganya lebih rendah. Yang jelas, wajahnya sangat spesifik mongolism dan mengalami retardasi mental.

Para peneliti dari Amerika Serikat baru-baru ini mengungkapkan teori terbaru penyebab down syndrome. Disebutkan bahwa hilangnya protein di otak dalam jumlah sedikit, bukan banyak seperti yang selama ini diduga, menjelaskan mengapa terjadi down syndrome.

Para peneliti menemukan, baik pada manusia dan mencit yang menderita down syndrome, memiliki kadar protein spesifik di otak lebih sedikit dibandingkan orang yang normal. Pada uji coba pemberian obat pada mencit, ternyata berhasil mengembalikan kadar protein menjadi normal kembali.

"Kini kita sampai pada paradigma baru bahwa kita seharusnya melihat jumlah protein yang berkurang dan bukannya yang berlebihan pada otak penderita down syndrome. Ini adalah peluang untuk mengembangkan terapi target pengobatan down syndrome," kata peneliti senior Terry Elton, profesor farmakologi dari Ohio State University, AS.

Prevalensi down syndrome kira-kira 1 berbanding 700 kelahiran. Di dunia, lebih kurang ada 8 juta anak down syndrome. Di Indonesia, dari hasil survei terbaru, sudah mencapai lebih dari 300.000 orang.

penyebab autis

Penelitian dalam jumlah besar dan luas tentunya lebih bisa dipercaya dibandingkan laporan beberapa kasus yang jumlahnya relatif tidak bermakna secara umum. Namun penelitian secara khusus pada penyandang autis, memang menunjukkan hubungan tersebut meskipun bukan merupakan sebab akibat..
Banyak pula ahli melakukan penelitian dan menyatakan bahwa bibit autis telah ada jauh hari sebelum bayi dilahirkan bahkan sebelum vaksinasi dilakukan. Kelainan ini dikonfirmasikan dalam hasil pengamatan beberapa keluarga melalui gen autisme. Patricia Rodier, ahli embrio dari Amerika bahwa korelasi antara autisme dan cacat lahir yang disebabkan oleh thalidomide menyimpulkan bahwa kerusakan jaringan otak dapat terjadi paling awal 20 hari pada saat pembentukan janin. Peneliti lainnya, Minshew menemukan bahwa pada anak yang terkena autisme bagian otak yang mengendalikan pusat memory dan emosi menjadi lebih kecil dari pada anak normal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gangguan perkembangan otak telah terjadi pada semester ketiga saat kehamilan atau pada saat kelahiran bayi.
Karin Nelson, ahli neorology Amerika mengadakan menyelidiki terhadap protein otak dari contoh darah bayi yang baru lahir. Empat sampel protein dari bayi normal mempunyai kadar protein yang kecil tetapi empat sampel berikutnya mempunyai kadar protein tinggi yang kemudian ditemukan bahwa bayi dengan kadar protein otak tinggi ini berkembang menjadi autis dan keterbelakangan mental. Nelson menyimpulkan autisme terjadi sebelum kelahiran bayi.
Saat ini, para pakar kesehatan di negara besar semakin menaruh perhatian terhadap kelainan autis pada anak. Sehingga penelitian terhadap autism semakin pesat dan berkembang. Sebelumnya, kelainan autis hanya dianggap sebagai akibat dari perlakuan orang tua yang otoriter terhadap anaknya. Kemajuan teknologi memungkinkan untuk melakukan penelitian mengenai penyebab autis secara genetik, neuroimunologi dan metabolik. Pada bulan Mei 2000 para peneliti di Amerika menemukan adanya tumpukan protein didalam otak bayi yang baru lahir yang kemudian bayi tersebut berkembang menjadi anak autisme. Temuan ini mungkin dapat menjadi kunci dalam menemukan penyebab utama autis sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahannya.

penyebab autis

Penyebab autis belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli menyebutkan autis disebabkan karena multifaktorial. Beberapa peneliti mengungkapkan terdapat gangguan biokimia, ahli lain berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh gangguan psikiatri/jiwa. Ahli lainnya berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh karena kombinasi makanan yang salah atau lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun yang mengakibatkan kerusakan pada usus besar yang mengakibatkan masalah dalam tingkah laku dan fisik termasuk autis.baca selengkapnya…
Beberapa teori yang didasari beberapa penelitian ilmiah telah dikemukakan untuk mencari penyebab dan proses terjadinya autis. Beberapa teori penyebab autis adalah : teori kelebihan Opioid, teori Gulten-Casein (celiac), Genetik (heriditer), teori kolokistokinin, teori oksitosin Dan Vasopressin, teori metilation, teori Imunitas, teori Autoimun dan Alergi makanan, teori Zat darah penyerang kuman ke Myelin Protein Basis dasar, teori Infeksi karena virus Vaksinasi, teori Sekretin, teori kelainan saluran cerna (Hipermeabilitas Intestinal/Leaky Gut), teori paparan Aspartame, teori kekurangan Vitamin, mineral nutrisi tertentu dan teori orphanin Protein: Orphanin.
Walaupun paparan logam berat (air raksa) terjadi pada setiap anak, namun hanya sebagian kecil saja yang mengalami gejala autism. Hal ini mungkin berkaitan dengan teori genetik, salah satunya berkaitan dengan teori Metalotionin. Beberapa penelitian anak autism tampaknya didapatkan ditemukan adanya gangguan netabolisme metalotionin. Metalotionon adalah merupakan sistem yang utama yang dimiliki oleh tubuh dalam mendetoksifikasi air raksa, timbal dan logam berat lainnya. Setiap logam berat memiliki afinitas yang berbeda terhada metalotionin. Berdasarkan afinitas tersebut air raksa memiliki afinitas yang paling kuar dengan terhadam metalotianin dibandingkan logam berat lainnya seperti tenbaga, perak atau zinc.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilaporkan para ahli menunjukkan bahwa gangguan metalotianin disebabkan oleh beberapa hal di antaranya adalah : defisiensi Zinc, jumlah logam berat yang berlebihan, defisiensi sistein, malfungsi regulasi element Logam dan kelainan genetik, antara lain pada gen pembentuk netalotianin
Perdebatan yang terjadi akhir akhir ini berkisar pada kemungkinan penyebab autis yang disebabkan oleh vaksinasi anak. Peneliti dari Inggris Andrew Wakefield, Bernard Rimland dari Amerika mengadakan penelitian mengenai hubungan antara vaksinasi terutama MMR (measles, mumps rubella ) dan autisme. Banyak penelitian lainnya yang dilakukan dengan populasi yang lebih besar dan luas memastikan bahwa imunisasi MMR tidak menyebabkan Autis. Beberapa orang tua anak penyandang autisme tidak puas dengan bantahan tersebut. Bahkan Jeane Smith seorang warga negara Amerika bersaksi didepan kongres Amerika : kelainan autis dinegeri ini sudah menjadi epidemi, dia dan banyak orang tua anak penderta autisme percaya bahwa anak mereka yang terkena autis disebabkan oleh reaksi dari vaksinasi.

Minggu, 21 Maret 2010

down syndrome

own Syndrome adalah kelainan genetik bahwa penundaan dalam perkembangan fisik dan intelektual. Kondisi berbeda dalam keparahan, sehingga masalah-masalah perkembangan dapat berkisar dari ringan sampai serius.

Sindrom Down adalah yang paling umum penyebab genetik parah ketidakmampuan belajar pada anak-anak, terjadi pada satu di setiap 800 bayi. Setiap tahun, sebanyak 6.000 bayi dilahirkan dengan sindrom Down di Amerika Serikat. Kondisi ini dinamai John Langdon Down, dokter yang pertama kali mengidentifikasi sindrom.

Ada obat medis untuk kondisi ini. Tapi peningkatan pemahaman tentang sindrom Down dan intervensi awal membuat perbedaan besar dalam kehidupan anak-anak dan orang dewasa dengan sindrom Down.

http://downsyndrome.com/

down syndrome

Asosiasi untuk Anak-anak dengan Down Syndrome (ACDS)

Ini adalah posting yang ditulis oleh salah satu anggota DSC yang membantu mengembangkan komunitas ini. Dia punya pengalaman indah dengan sekolah di bawah ini dan ingin mengambil kesempatan untuk membiarkan mereka tahu betapa pentingnya mereka bagi dirinya dan keluarganya.

Jika ada pembaca kami yang lain ingin berbagi pengalaman yang serupa atau memberikan terima kasih khusus kepada seseorang yang telah bermakna bagi anak, memasang sesuatu di "Wall" dan kami akan mendapatkan proses dimulai.

"Sejak putri saya Donna berusia 18 bulan, saya telah meletakkan dia di bis kecil selama 45 menit perjalanan ke sekolah yang fantastis yang disebut Asosiasi untuk Anak-anak dengan Down Syndrome (ACDS).

Ok, mari kita kembali ke awal ... aku salah satu orang tua yang akan melakukan apa pun untuk anak saya. Mungkin tidak seperti banyak dari Anda - Donna Seminggu setelah lahir, saya langsung melakukan riset untuk mengetahui terapis yang terbaik dan pengajar di New York dan tentu saja tidak menghentikan saya untuk mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik. Saya sangat beruntung untuk terlibat dengan para guru dan terapis dari ACDS dan sejak awal, kami sangat beruntung memiliki mereka untuk datang ke rumah kami untuk mengevaluasi dan memperlakukan dia sebagai bagian dari program intervensi awal.

Sejak itu, terus terang, aku akan merasa kehilangan tanpa mereka.

Jadi, sekarang saya meletakkan gadis kecil di bus kecil itu - yang ada sekolah-sekolah lain yang melayani anak-anak cacat lebih dekat ke rumah saya?

Apakah saya kadang-kadang berharap sekolah lebih dekat sehingga saya bisa lebih banyak terlibat dengan program-program atau orangtua sehingga akan menjadi perjalanan yang lebih singkat bagi saya untuk menjemputnya ketika dia tidak baik? Pasti.

Tapi seperti banyak orangtua yang enggan kapal anak-anak mereka di luar rumah mereka county ACDS, saya merasa itu adalah benar-benar layak. Sekolah di Nassau County di New York dan orangtua mengirim anak-anak mereka dari Suffolk dan Ratu kabupaten yang berangkat ke sekolah ini. Anda yang belum terbiasa dengan New York - ini adalah cukup mendaki.

ACDS adalah tempat yang sangat unik. Sementara itu menyediakan layanan bagi anak-anak dan mereka yang khas dengan disablitlies lain, sekolah ini awalnya dimulai untuk anak-anak dengan DS dan mereka masih membuat sebagian besar penduduk di sekolah.

Staf di sekolah benar-benar merupakan pakar ketika datang ke Down Syndrome dan juga semua anak-anak lain, tetapi menurut pendapat saya, di mana mereka benar-benar unggul bekerja dan memahami tantangan bahwa anak-anak dengan down sindrom yang perlu diatasi.

Ada jelas melampaui reputasi DS dan aku membayangkan mungkin ini sebabnya mengapa orang tua dari anak-anak dengan kondisi lain merasa begitu nyaman mengirim anak-anak mereka ke sekolah.

acds_day_care_1

Yang mengherankan saya adalah kepedulian, dedikasi dan sikap yang ditunjukkan oleh semua orang di sekolah. Putriku akan segera lulus dan aku sedih melihat dia pergi, tapi aku tahu bahwa mereka telah membantunya mencapai potensi penuh nya agar dia siap untuk transisi ini ke dalam sistem sekolah umum.

Hubungan kami dengan sekolah akan terus sepanjang hidupnya sejak sekolah menawarkan program-program untuk sosialisasi bagi anak-anak yang lebih tua dan bahkan perumahan bagi orang dewasa muda.

http://downsyndrome.com/

Laura Suer”

autis

California, Studi terkini menemukan anak autis banyak dilahirkan dari pasangan yang berpendidikan tinggi dan sudah tua. Peneliti menggunakan data sekitar 2,5 juta kelahiran di California selama 5 tahun.

Dan ternyata ditemukan sekelompok anak autis pada daerah dimana rata-rata penduduknya berpendidikan tinggi. Orang tua anak-anak autis tersebut ternyata kebanyakan berlatar belakang pendidikan lebih tinggi (di atas S1) dibanding orang tua di daerah yang tidak terdapat anak autis.

"Studi ini cocok dengan apa yang kami perkirakan sebelumnya, yaitu pasangan orang tua yang berpendidikan tinggi cenderung menghasilkan anak autis," ujar Karla Van Meter, epidemiolog dari Sonoma County Department of Public Health University of California seperti dilansir Healthday, Rabu (6/1/2010).

Suami istri yang sudah berumur tua saat memiliki anak juga dilaporkan lebih banyak mempunyai anak autis. Tapi faktor pendidikan jauh lebih besar risikonya dalam menghasilkan anak autis.

"Tidak ada yang benar-benar tahu penyebabnya apa. Tapi mungkin faktor genetik berperan. Mungkin juga karena orang tua berpendidikan tinggi memiliki harapan yang terlalu berlebih pada anaknya sehingga psikologisnya terganggu atau karena mereka lebih banyak terpapar dengan bahan kimia di rumahnya. Semuanya bisa saja terjadi, tapi kami masih meneliti penyebab pastinya," kata Van Meter.

Namun kabar baiknya adalah, orang tua yang berpendidikan tinggi lebih tahu tentang penyakit autis dan lebih baik dalam menangani anaknya yang autis.

"Penyakit autis sudah menembus batas demografis dan sosial ekonomi. Kita bisa melihatnya di lingkungan sekitar dimana pasangan orang tua yang pintar dan berpendidikan tinggi justru lebih banyak melahirkan anak autis," kata Lee Grossman dari Autism Society of America.

Jumlah anak autis memang meningkat akhir-akhir ini. Hingga Desember 2009, Centers for Disease Control and Prevention mencatat 1 dari 110 anak di Amerika terdiagnosa autis. Faktor genetik dan cemaran bahan kimia masih menjadi penyebab utamanya.(fah/ir)

Nurul Ulfah - detikHealth
http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/222-

terapi autis

Memelihara binatang peliharaan di rumah selain sebagai hobi juga memiliki manfaat lain, salah satunya adalah sebagai terapi bagi anak autis. Terapi ini dilakukan oleh bocah penderita autis berusia 11 tahun bernama Milo yang melakukannya bersama anjingnya bernama Chad.

Hubungan yang terjadi antara manusia dengan binatang peliharaannya memang memiliki efek yang langsung, meskipun efek ini belum bisa dijelaskan melalui penelitian ilmiah. Tapi hubungan yang terjalin antara Milo dan Chad melampaui hubungan yang secara umum terjadi.

"Dalam seminggu saya melihat perubahan yang sangat besar pada dirinya, setelah sebulan dia menjadi lebih tenang serta bisa berkonsentrasi dan berkomunikasi dalam jangka waktu yang lebih lama," ujar Nyonya Vaccaro yang merupakan ibu dari Milo, seperti dikutip dari New York Times, Jumat (9/10/2009).

Dr Melissa A Nishawala seorang direktur klinis pelayanan autis-spectrum di Child Study Center at New York University menambahkan dirinya melihat perubahan yang nyata pada diri Milo yang menjadi lebih tenang dan bisa berkomunikasi meskipun yang terlihat anjing tersebut hanya duduk diam di dalam ruangan. Akibat perubahan yang mendalam pada diri Milo, kini Vaccaro dan Dr Nishawala mulai mencoba untuk menghentikan pengobatan yang digunakan oleh Milo.

Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development yang merupakan bagian dari Institut Kesehatan Nasional juga memulai usaha untuk mempelajari apakah hewan-hewan peliharaan ini dapat memiliki efek nyata terhadap kesejahteraan dari anak-anak.

Untuk itu diperlukan lebih banyak lagi penelitian ilmiah yang bisa menjelaskan manfaat dari terapi tersebut, terutama pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Karena selama ini sebagian penelitian hanya berfokus pada interaksi negatif dari hewan peliharaan saja, seperti memelihara binatang bisa menyebarkan penyakit.

Di Children's Hospital of Orange County di California Selatan, misalnya, puluhan relawan secara rutin membawa anjingnya untuk mengunjungi pasien anak-anak yang dirawat karena penyakit serius. Biasanya anak-anak tersebut sering mengalami sedih, cemas atau depresi. Hal terpenting adalah binatang peliharaan tersebut harus bebas dari segala macam penyakit dan telah mendapatkan vaksinasi dengan benar.

"Anjing-anjing yang dibawa oleh para relawan tersebut bisa mencerahkan anak-anak," kata Emily Grankowski, yang mengawasi program terapi hewan peliharaan di rumah sakit.

Diharapkan nantinya terapi binatang peliharaan ini bisa memunculkan pengobatan baru dalam menyembuhkan anak yang sering mengalami depresi, sedih atau anak dengan autis. Namun, tidak menutup kemungkinan terapi ini juga bisa dilakukan untuk orang dewasa.

Vera Farah Bararah
http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/